Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kandungan Logam Berat Timbal pada Rumput di Kawasan Padat dan Jarang Dilalui Kendaraan
Annisa Rizki Amalina (2013) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Logam berat timbal merupakan salah satu zat pencemar yang diemisikan oleh kendaraan bermotor ke udara akibat tidak sempurnanya pembakaran pada mesin kendaraan. Keberadaan logam berat di udara dapat mengakibatkan penurunan kualitas udara yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui akumulasi logam berat timbal pada rumput yang tumbuh di kawasan padat kendaraan dan kawasan yang jarang dilalui kendaraan. Lokasi pengambilan contoh dilakukan di tiga terminal Kota Bandung dan satu lokasi pemukiman. Pengambilan contoh dilakukan pada satu titik di masing-masing lokasi pengambilan dengan variasi waktu pengambilan pada pagi, siang dan malam hari. Contoh dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 217,0 nm melalui metode destruksi kering. Kandungan timbal di Terminal Ledeng, Terminal Cicaheum, Terminal Leuwi Panjang dan Perumahan Setra Duta masing-masing adalah 4,7-9,5 ppm; 4,3-6,7 ppm; 6,7-10,3 ppm; 0,0-4,2 ppm. Hasil penelitian menunjukkan kandungan timbal pada rumput yang berada di lokasi pengamatan telah melewati ambang batas normal timbal pada tanaman, yaitu 2-3 ppm. Selain itu, kandungan timbal pada rumput pun telah melewati baku mutu timbal untuk udara ambien, yaitu 2μg/Nm3 atau 0,000236 ppm. Hal tersebut membuktikan bahwa telah terjadi pencemaran timbal di lokasi pengambilan contoh. Kata Kunci: Timbal (Pb), Terminal, Rumput
Ringkasan Alternatif
Heavy metal lead is one of the pollutants emitted by vehicles in the air due to incomplete combustion in vehicle engines. The presence of heavy metals in the air could decreased the air quality which is bad for human health. Therefore, a research conducted to determine heavy metal lead accumulation in the grass that grows in crowded area of the vehicle and the rare area of vehicle. The sampling location are in three terminals of Bandung and one residential. Grass sample takes at one point in each location with a variation of sampling time in the morning, afternoon and evening. Examples analyzed by using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) in 217,0 nm wavelength with dry method destruction. Lead content in Ledeng Teminal, Cicaheum Terminal, Leuwi Panjang Terminal and Setra Duta Residential are 4,7-9,5 ppm; 4,3-6,7 ppm; 6,7-10,3 ppm; 0,0-4,2 ppm. The results showed that lead content in the grass on the observation site has passed through the normal limit of lead in plants, which is 2-3 ppm. In addition, the lead content in the grass has passed the quality standard for ambient air of lead, which is 2μg/Nm3 or 0,000236 ppm. It proved that the lead contamination occur in the sampling locations. Keywords: Lead (Pb), Terminal, Grass
Sumber