Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Karakterisasi Pengujian Kekerasan Dan Metalografi Pada Perlakuan Panas Baja Aisi 1070 Hasil Sand Casting
Asep Hana (2019) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
RAK Roda kereta api di Indonesia masih mengandalkan barang impor. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Logam dan Mesin dengan metode cetakan pasir menunjukkan bahwa hasil kekerasan bagian telapak masih dibawah standar AAR. Proses perlakuan panas diperlukan untuk mencapai hasil kekerasan sesuai standar. Proses perlakuan panas yang direkomendasikan adalah quenching dan tempering. Material yang digunakan adalah AISI 1070 yang sudah dicetak pada cetakan pasir dalam bentuk Y-block. Proses perlakuan panas yang dilakukan yaitu normalizing, hardening (quenching) dan tempering. Normalizing dilakukan pada temperatur 885°C dan waktu tahan 60 menit dengan media pendingin udara, hardening dilakukan pada temperatur 790°C dan waktu tahan 60 menit dengan media pengingin air dan oli, Tempering dilakukan pada temperatur 500°C, 530°C, 500°C dan waktu tahan 60 menit dengan media pendingin udara. Pengujian kekerasan dan metalografi dilakukan setelah proses perlakuan panas. Hasil yang didapatkan dari proses normalizing menghasilkan kekerasan dengan rata-rata 30,3 HRC dan struktur mikro yang dihasilkan adalah perlit. Proses hardening dengan quenching air nilai kekerasan dengan rata-rata 62,51 HRC dan quenching oli dengan nilai kekerasan dengan rata-rata 45,99 HRC, struktur mikro yang dihasilkan adalah martensit. Proses tempering dengan temperatur 500°C sampel air nilai kekerasan rata-rata 36,73 HRC dan sampel oli 33,59 HRC, temperatur 530°C sampel air nilai kekerasan rata-rata 32,95 HRC dan sampel oli 31,24 HRC, temperature 550°C sampel air nilai kekerasan rata-rata 32,27 HRC dan sampel oli 28,43 HRC, Struktur mikro yang dihasilkan proses tempering pada setiap variasi temperature adalah martensit temper. Kata kunci: Perlakuan panas, AISI 1070, kekerasan, struktur mikro.
Ringkasan Alternatif
Railway wheels in Indonesia still rely on imported goods. The results of research conducted by the Central Metal and Machinery by the sand molding method show that the hardness results of the palm are still below the AAR standard. The heat treatment process is needed to achieve the standard hardness results. The recommended heat treatment process is quenching and tempering. The material used is AISI 1070 which has been printed on sand molds in the form of Y-block. The process of heat treatment is normalizing, hardening (quenching) and tempering. Normalizing is done at a temperature of 885°C and a holding time of 60 minutes with air conditioning media, hardening is carried out at a temperature of 790°C and a holding time of 60 minutes with a water and oil cooling medium, Tempering is carried out at a temperature of 500°C, 530°C, 500°C and holding time 60 minutes with air conditioning media. Hardness and metallographic testing is carried out after the heat treatment process. The results obtained from the normalizing process produce violence with an average of 30.3 HRC and the resulting microstructure is pearlite. Hardening process with water quenching with an average value of 62.51 HRC and oil quenching with a hardness value with an average of 45.99 HRC, the resulting microstructure is martensite. Tempering process with a temperature of 500°C water samples with an average hardness value of 36.73 HRC and an oil sample of 33.59 HRC, a temperature of 530°C a water sample with a mean hardness value of 32.95 HRC and an oil sample of 31.24 HRC, temperature 550°C water sample hardness average value of 32.27 HRC and oil sample 28.43 HRC, the microstructure produced by the tempering process at each temperature variation is temper martensitic. Keywords: Heat treatment, AISI 1070, Hardness, Microstucture.
Sumber