Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
KARATERISTIK PENETRASI PENGGUNAAN LAHAN PERDAGANGAN DI KAWASAN CIGONDEWAH RAHAYU KOTA BANDUNG
DENNY IRAWAN (2008) | Skripsi | Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Bagikan
Ringkasan
Penetrasi lahan atau sering juga disebut sebagai perubahan pemanfaatan lahan kepada fungsi baru ke dalam suatu fungsi yang homogen, merupakan suatu gejala yang umum di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini juga terjadi di Kota Bandung, karena semakin bermunculan pemanfaatan lahan baru yang berorientasi ekonomi. Salah satu bentuk pemanfaatan lahan yang beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang di kawasan-kawasan perumahan di Kota Bandung adalah perdagangan (seperti perdagangan yang berada di Cigondewah Rahayu). Umumnya pemanfaatan lahan baru tersebut seringkali tidak sesuai dengan kebijakan yang terdapat di dalam rencana kota yang telah dibuat pemerintah. Pihak yang merasakan dampak langsung akibat keberadaan pemanfaatan lahan yang berorientasi ekonomi tersebut adalah masyarakat. Sedangkan sejauh mana keadaan kawasan Cigondewah Rahayu dan dampak dari terjadinya penetrasi penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan, terhadap masyarakat sekitar perdagangan merupakan suatu permasalahan yang perlu untuk dicari jawabannya.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah mengidentifikasi karakteristik penetrasi penggunaan lahan perdagangan di kawasan Cigondewah Rahayu. Sasaran yang akan dicapai dalam studi ini adalah mengidentifikasi karakteristik perubahan penggunaan lahan, mengidentifikasi karakteristik perdagangan di Cigondewah Rahayu, mengidentifikasi dampak penetrasi kegiatan perdagangan di Cigondewah Rahayu dengan menggunakan analisis deskriptif.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis adalah bahwa karakteristik perubahan guna lahan di Cigondewah Rahayu pada awalnya jenis lahan berupa sawah, kemudian berubah menjadi perumahan dan berubah menjadi perdagangan. Selain perubahan yang terjadi tersebut adapula perubahan yang terjadi dari persawahan menjadi lahan kosong kemudian menjadi perdagangan dan dari persawahan berubah langsung menjadi perdagangan. Perubahan guna lahan yang terjadi di kawasan perdagangan Cigondewah Rahayu dipengaruhi oleh gaya sentripetal yang bekerja menahan fungsi-fungsi tertentu disuatu kawasan dan menarik fungsi lain kedalamnya. Bangunan perdagangan di Cigondewah tidak sesuai dengan RDTRK Wilayah Pengembangan Tegallega karena melebihi batas KDB yang telah ditentukan oleh pemerintah. Faktor penarik perubahan lahan di Cigondewah Rahayu terjadi karena lokasi yang dekat dengan tempat tinggal, tempat yang strategis, tempat pusat belanja kain dan prospek yang cukup bagus.
Karakteristik perdagangan Cigondewah Rahayu telah berdagang selama 20 tahun dengan nilai omzet perbulan untuk perdagangan kain lebih bervariasi mulai dari terkecil hingga yang terbesar bila di bandingkan dengan jenis perdagangan pakaian, produk kain dan lainnya yang mempunyai nilai omzet kecil dengan jumlah pengunjung yang datang ke lokosi perdagangan mulai kurang dari 10 hingga lebih dari 40 orang. Perdagangan di Cigondewah menggunakan tenaga kerja lokal dengan jumlah pekerja 1orang âÃâ¬Ãâ 4 orang.
Dampak dari perdagangan di Cigondewah Rahayu yaitu membuat bertambah lapangan kerja, bertambahnya pendapatan masyarakat, meningkatnya pembangunan, terjadi kemacetan terutama pada hari-hari libur dan pada jam sibuk aktifitas, dan membuat ketidakteraturan kawasan karena pembangunan yang meningkat tidak di dasari dengan ijin yang dimiliki
Ringkasan Alternatif
Penetrasi lahan atau sering juga disebut sebagai perubahan pemanfaatan lahan kepada fungsi baru ke dalam suatu fungsi yang homogen, merupakan suatu gejala yang umum di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini juga terjadi di Kota Bandung, karena semakin bermunculan pemanfaatan lahan baru yang berorientasi ekonomi. Salah satu bentuk pemanfaatan lahan yang beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang di kawasan-kawasan perumahan di Kota Bandung adalah perdagangan (seperti perdagangan yang berada di Cigondewah Rahayu). Umumnya pemanfaatan lahan baru tersebut seringkali tidak sesuai dengan kebijakan yang terdapat di dalam rencana kota yang telah dibuat pemerintah. Pihak yang merasakan dampak langsung akibat keberadaan pemanfaatan lahan yang berorientasi ekonomi tersebut adalah masyarakat. Sedangkan sejauh mana keadaan kawasan Cigondewah Rahayu dan dampak dari terjadinya penetrasi penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan, terhadap masyarakat sekitar perdagangan merupakan suatu permasalahan yang perlu untuk dicari jawabannya.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah mengidentifikasi karakteristik penetrasi penggunaan lahan perdagangan di kawasan Cigondewah Rahayu. Sasaran yang akan dicapai dalam studi ini adalah mengidentifikasi karakteristik perubahan penggunaan lahan, mengidentifikasi karakteristik perdagangan di Cigondewah Rahayu, mengidentifikasi dampak penetrasi kegiatan perdagangan di Cigondewah Rahayu dengan menggunakan analisis deskriptif.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis adalah bahwa karakteristik perubahan guna lahan di Cigondewah Rahayu pada awalnya jenis lahan berupa sawah, kemudian berubah menjadi perumahan dan berubah menjadi perdagangan. Selain perubahan yang terjadi tersebut adapula perubahan yang terjadi dari persawahan menjadi lahan kosong kemudian menjadi perdagangan dan dari persawahan berubah langsung menjadi perdagangan. Perubahan guna lahan yang terjadi di kawasan perdagangan Cigondewah Rahayu dipengaruhi oleh gaya sentripetal yang bekerja menahan fungsi-fungsi tertentu disuatu kawasan dan menarik fungsi lain kedalamnya. Bangunan perdagangan di Cigondewah tidak sesuai dengan RDTRK Wilayah Pengembangan Tegallega karena melebihi batas KDB yang telah ditentukan oleh pemerintah. Faktor penarik perubahan lahan di Cigondewah Rahayu terjadi karena lokasi yang dekat dengan tempat tinggal, tempat yang strategis, tempat pusat belanja kain dan prospek yang cukup bagus.
Karakteristik perdagangan Cigondewah Rahayu telah berdagang selama 20 tahun dengan nilai omzet perbulan untuk perdagangan kain lebih bervariasi mulai dari terkecil hingga yang terbesar bila di bandingkan dengan jenis perdagangan pakaian, produk kain dan lainnya yang mempunyai nilai omzet kecil dengan jumlah pengunjung yang datang ke lokosi perdagangan mulai kurang dari 10 hingga lebih dari 40 orang. Perdagangan di Cigondewah menggunakan tenaga kerja lokal dengan jumlah pekerja 1orang âÃâ¬Ãâ 4 orang.
Dampak dari perdagangan di Cigondewah Rahayu yaitu membuat bertambah lapangan kerja, bertambahnya pendapatan masyarakat, meningkatnya pembangunan, terjadi kemacetan terutama pada hari-hari libur dan pada jam sibuk aktifitas, dan membuat ketidakteraturan kawasan karena pembangunan yang meningkat tidak di dasari dengan ijin yang dimiliki