Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
KARIKATUR âÃâ¬Ã�MANG OHLEâÃâ¬Ã� SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL
RENI ANGRAENI (2009) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Karikatur pada surat kabar merupakan salah satu gambar editorial yang efektif dalam menyampaikan pesan kritik sosial. Simbol-simbol yang tertuang dalam karikatur menonjolkan unsur-unsur yang lucu, sehingga sesuatu yang dianggap getir dan pahit dapat disampaikan sebagai keanehan yang lucu belaka. Kritik sosial dalam karikatur dikemas secara humoris.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna simbol karikatur âÃâ¬ÃÅMang OhleâÃâ¬Ã� sebagai media kritik sosial di Harian Umum Pikiran Rakyat. Untuk melihat bagaimana makna simbol, maka peneliti mencoba menganalisis âÃâ¬ÃÅMakna Non Verbal dan Makna VerbalâÃâ¬Ã�, pada karikatur tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis teks dengan pendekatan semiotika yang dikembangkan oleh Charles sander Pierce. Data yang didapatkan adalah melalui studi dokumentasi yang ditunjang oleh wawancara mendalam dan studi literatur.
Karikatur âÃâ¬Ã�Mang OhleâÃâ¬Ã� yang menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 buah. Karikatur tersebut dibatasi hanya pada pemberitaan politik mengenai Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2008. Untuk teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa kritik sosial dalam tatanan non verbal pada karikatur âÃâ¬ÃÅMang OhleâÃâ¬Ã� di Harian Umum Pikiran Rakyat lebih banyak menggunakan simbol yang menjelaskan, mengenai Pemilihan gubernur (Pilgub). Simbol-simbol tersebut disampaikan dalam bentuk gambar, untuk menjelaskan makna-makna yang tersirat di dalam tatanan keseluruhan karikatur tersebut. Sedangkan kritik sosial dalam tatanan verbal karikatur âÃâ¬ÃÅMang OhleâÃâ¬Ã� di Harian Umum Pikiran Rakyat disampaikan dengan gaya tulisan serta bahasa yang sarat dengan kritikan, misalnya berupa pribahasa.
Ringkasan Alternatif
Karikatur pada surat kabar merupakan salah satu gambar editorial yang efektif dalam menyampaikan pesan kritik sosial. Simbol-simbol yang tertuang dalam karikatur menonjolkan unsur-unsur yang lucu, sehingga sesuatu yang dianggap getir dan pahit dapat disampaikan sebagai keanehan yang lucu belaka. Kritik sosial dalam karikatur dikemas secara humoris.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna simbol karikatur âÃâ¬ÃÅMang OhleâÃâ¬Ã� sebagai media kritik sosial di Harian Umum Pikiran Rakyat. Untuk melihat bagaimana makna simbol, maka peneliti mencoba menganalisis âÃâ¬ÃÅMakna Non Verbal dan Makna VerbalâÃâ¬Ã�, pada karikatur tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis teks dengan pendekatan semiotika yang dikembangkan oleh Charles sander Pierce. Data yang didapatkan adalah melalui studi dokumentasi yang ditunjang oleh wawancara mendalam dan studi literatur.
Karikatur âÃâ¬Ã�Mang OhleâÃâ¬Ã� yang menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 buah. Karikatur tersebut dibatasi hanya pada pemberitaan politik mengenai Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2008. Untuk teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa kritik sosial dalam tatanan non verbal pada karikatur âÃâ¬ÃÅMang OhleâÃâ¬Ã� di Harian Umum Pikiran Rakyat lebih banyak menggunakan simbol yang menjelaskan, mengenai Pemilihan gubernur (Pilgub). Simbol-simbol tersebut disampaikan dalam bentuk gambar, untuk menjelaskan makna-makna yang tersirat di dalam tatanan keseluruhan karikatur tersebut. Sedangkan kritik sosial dalam tatanan verbal karikatur âÃâ¬ÃÅMang OhleâÃâ¬Ã� di Harian Umum Pikiran Rakyat disampaikan dengan gaya tulisan serta bahasa yang sarat dengan kritikan, misalnya berupa pribahasa.