Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh Harian Republika dan Media Indonesia terhadap isu penodaan Pancasila. Penelitian ini menggunakan paradigma kenstruksionis dengan pendekatan kualitatif. Analisis framing dengan model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Pemberitaan di harian Republika dan Media Indonesia dipengaruhi oleh ideologi dan kepemilikkan media yang terlihat dari framing berita yang dilakukan oleh kedua media untuk mendapatkan gambaran sejauh mana pengaruh ideologi dan kepemilikkan media terhadap upaya untuk mendekati objektivitas dan posisi netral dalam pemberitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) cara wartawan Republika dan Media Indonesia dalam menyusun fakta dipengaruhi oleh ideologi dan kepentingan politik dimana skema yang dihasilkan sangat berdeda satu dengan yang lainnya (2) Cara wartawan Republika dan Media Indonesia dalam mengisahkan fakta yaitu kedua media ini tidak mengandung unsur How dimana memang biasanya pada berita straight news jarang ditemukan (3) Cara wartawan Republika dan Media Indonesia dalam menulis fakta yaitu terdapat tema yang berbeda pada masing-masing berita yang saling bertolak belakang yang berakhir pada penggiringan khalayak pada kepentingan media tersebut (4) cara wartawan Republika dan Media Indonesia dalam menekankan fakta Pada harian Republika penggunaan kata ‘balas dendam’ dan ‘diskriminatif’memunculkan makna kepolisian dengan sengaja mendiskriminasi Rizieq Sedangkan pada harian Media Indonesia penggunaan kata ‘pentolan’ membuat framing ini mengarah pada pandangan Rizieq memang bersalah. Saran, Harian Republika dan Media indonesia harus seimbang dan objektif dalam menyampaikan berita tanpa dipengaruhi oleh ideologi dan kepentingan partai sehingga dapat memunculkan fakta tanpa pembiasan.

This research was conducted to find out how framing has been done by Republika and Media Indonesia news paper response to the issue of desecration of Pancasila. This research used the qualitative approach with the kenstruksionis paradigm. Framing analysis with model Zhongdang Pan and Gerald m. Kosicki. The news which being covered ny Republika & Media Indonesia newspaper were influenced by media ideology & ownership seen from faming news method that has been done by both media. to get the idea of the extent of the influence of media ownership ideology and its effort to approach. The results showed that (1) the way of republika & Media Indonesia Journalist were influenced by politic ideologi & interest in developing the facts where the scheme that being produced were so different one with another. (2) the way Republika & Media Indonesia journalist on writing the facts never included “how” element which usually rare to be found on straight news. (3) theory of Republika & Media Indonesia journalist in emphasizing the facts that on Republika daily, the words “balas dendam” and “diskriminatif” on Media Indonesia, the words “Pentolan” made this framing method leading to Rizieq view that he was indeed guilty. For the advice, Republika and Media indonesia newsletter should be balanced and objective in presenting the news without being influenced by ideology and party interests so it could bring up facts without any refraction.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-frizkasuma-37597