Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kebijakan Luar Negeri Thailand Dalam Sengketa Kuil Preah Vihear Antara Thailand Dan Kamboja Dibawah Pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra Ditinjau Dari Perspektif Feminisme
Rona Mega Aprilyanti Aritonang NIM. (2016) | Skripsi | Hubungan Internasional
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh feminisme didalam kebijakan luar negeri Perdana Menteri Yingluck Shinawatra terhadap sengketa kuil Preah Vihear diwilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Peneliti juga bermasud ingin mengetahui kebijakan apa saja yang diberikan
oleh Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Metode Penelitian adalah kualitatif. Sebagian besar data yang dikumpulkan melalui wawancara, studi kepustakaan, observasi, dokumentasi, dan penelusuran data online. Penelitian dilakukan di Kedutaan Besar Thailand, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia, Perpustakaan Daerah Jawa Barat dan Perpustakaan Universitas Katolik Pahrayangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak adanya pengaruh feminisme dalam setiap kebijakan luar negeri dari Perdana Menteri Yingluck Shinawatra terhadap sengketa Kuil Preah Vihear di wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Jika dilihat dari setiap Kebijakan Luar Negeri yang diambil oleh Perdana Menteri Yingluck menunjukkan bahwa Kebijakan Perdana Menteri Yingluck adalah Soft Diplomacy.
Ringkasan Alternatif
This research aims to find out is there any influence of feminism or not in the foreign policy of Prime Minister Yingluck Shinawatra to the Preah Vihear temple dispute the limitary region between Thailand and Cambodia. Researchers also wanted to know what the foreign policy given by Prime Minister Yingluck Shinawatra. Methods The study was qualitative. Most of the data were collected through nterviews, kepusakaan study, observation, documentation, and online data searches. The study was conducted at the Embassy of Thailand, Indonesian Institute of Sciences, Library University Computer Indonesia, West Java Regional Library and the Library of the Catholic University Pahrayangan. The results showed that there is no any influence of feminism in foreign policy of Prime Minister Yingluck Shinawatra on the disputed Preah Vihear temple at the limitary region between Thailand and Cambodia. If the views of any foreign policy taken by Prime Minister Yingluck shows that the policy of Prime Minister Yingluck is Soft Diplomacy.