Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kebijakan redaksi Surat Kabar Mingguan Galura dalam Rubrik Warna Warni (Studi Deskriptif Mengenai Kebijakan Redaksi Surat Kabar Mingguan Galura dalam Rubrik Warna Warni Untuk Mengaktualisasikan Nilai Kearifan Lokal Sunda)
Andy Khairil Hamdi (2013) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan redaksi surat kabar mingguan Galura dalam rubrik warna-warni. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menganalisis dengan menguraikan subfokus Tujuan, dan Tindakan.Pendekatan Penelitian adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, studi pustaka, observasi pastisipan (participant observation), dan internet searching. Subjek penelitian adalah redaktur dan wartawan di SKM Galura. Dengan informan peneliti berjumlah 4 orang, dan untuk memperkuat penelitian ditetapkan 4 informan pendukung. Diperoleh melalui teknik purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan penyeleksian data, klasifikasi data, merumuskan hasil penelitian, dan menganalisa hasil penelitian, dengan uji keabsahan data perpanjangan keikutsertaan, triangulasi, kecukupan referensi dan pengecekan anggota.Hasil Penelitian adalah 1.) Tujuan rubrik warna-warni diketahui untuk melestarikan, mempertahankan, memelihara juga mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kearifan lokal sunda. Selain itu untuk menjaga dan meyebarluaskan kepada masyarakat khususnya yang berada di Jawa Barat agar selalu mengetahui bahwa kearifan lokal sunda yang ada di daerahnya 2.) Tindakan yang dilakukan oleh redaksi Galura untuk rubrik warna-warni yaitu dengan mengadakan rapat setiap minggunya, dan memberikan kontribusi langsung kepada wartawan dan koresponden yang berada di setiap daerah di tataran sunda, agar informasi atau isi berita yang ada didalam rubrik warna-warni memiliki nilai kearifan lokal sunda.Kesimpulan Penelitian adalah kebijakan redaksi SKM Galura dalam rubrik warna-warni sudah bisa terlaksana sesuai dengan tujuan, harapan, dan visi misinya Galura sebagai koran yang bisa mengaktualisasikan kembali nilai kearifan lokal sunda.Saran Penelitian adalah Seharusnya selagi masih ada bahasa sunda yang bisa dipakai, sebaiknya digunakan bahasa sunda tidak di campurkan oleh bahasa Indonesia atau bahasa asing.
Ringkasan Alternatif
The research goal is determine how the editorial policy of Galura weekly newspaper in the warna warni rubric. To answer the research problems thereseacher elaborating the policy by objective and action.The research approach is qualitative with descriptive method. Data were collected through interviews, literature study, observations participant, and internet searching. Subject were editors and reporters at SKM Galura. Informants consist in this research to were 4 peoples, and 4 key informants was established to support the research obtained through purposive sampling technique. Techniques of data analysis done with the selection of data, classification data, formulating the research, and analyze the result of the study, the data validity tes, extension of participation, triangulation, and memberchecking adequacy rederention.Research result are 1.) Objective of warna warni rubric known to preserve, maintain, and nurture also reactualize Sunda local wisdom value. In addition to maintaning and disseminate to the public especially those in West Java to known that the local wisdom was exist in their region 2.) Actions taken by the editors Galura for warna warni rubric is to hold a weekly meeting, and give direct contribution to the reporters and correspondents that covering every region in Sunda region, so that the information or the contens which are in the news section of warna warni rubric has Sunda local wisdom value.Conclusion of the study is Galura editorial policy in warna warni rubric can be accomplished in accordance with Galura objective, expectations, mission and vision as a newspaper that can reactualize Sunda local wisdom value. Suggestion for this research is as long as sundanese can be used to, is better that sundanese is not mixed up with Indonesian or another foreign language.
Sumber