Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan redaksional dalam menampilkan foto ilustrasi di majalah Ripple. Untuk melihat bagaimana kebijakan yang diambil, sesuai dengan identifikasi permasalahan yang ditemukan yaitu kebijakan redaksional majalah Ripple dalam menentukan foto Ilustrasi, kebijakan redaksional majalah Ripple dalam menyampaikan pesan, dan kebijakan redaksional tentang proses kreatif dalam pembuatan foto Ilustrasi, maka penulis mencoba menganalisis deskriptif dan menjabarkan serta mengelompokkan patokan unsur kebijakan dalam menampilkan foto ilustrasi dan pesan serta unsur – unsur grafis yang diambil redaksional. Objek dalam penelitian ini adalah Redaksi Majalah Ripple dengan menggunakan metode deskriptif dan pengambilan sample total (total sampling) dengan jumlah sample 4 orang yaitu Chief Executive, Editor In Chief, Foto Editor dan Graphics Layouter. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, studi kepustakaan dan wawancara yang dilakukan penulis dari bulan November 2008 sampai Januari 2009. Dari hasil penelitian melalui wawancara yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa kebijakan redaksional yang diambil oleh redaksional majalah Ripple tentang sebuah foto haruslah mengandung nilai berita yang disampaikan, style atau gaya visual tidak terlalu banyak ditemui di majalah lain, mengandung nilai estetika dan komposisi warna yang harmonis, dan berfungsi untuk mengatasi kejenuhan terhadap layout halaman yang biasa. Dari aspek kebijakan tentang isi pesan juga tidak terlalu berbeda jauh dengan kebijakan awal penampilan foto ilustrasi. Sementara dalam proses kreatif, dilakukan secara digital dan bertahap dengan melakukan hubungan yang konsultatif dimana dalam finishing pengeditan dilakukan sendiri oleh Layouter. Kebijakan redaksional Ripple merupakan gambaran kebijakan ideologis dari visi dan misi majalah Ripple. Realitas yang tampil bukan hanya cermin dari fenomena yang ada, tetapi juga merupakan hasil konstruksi kreatif yang boleh jadi telah mengalami penambahan maupun pengurangan karena turut campurnya faktor subyektivitas dari pelaku representasi yang terlibat dalam media massa tersebut khususnya majalah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan redaksional dalam menampilkan foto ilustrasi di majalah Ripple. Untuk melihat bagaimana kebijakan yang diambil, sesuai dengan identifikasi permasalahan yang ditemukan yaitu kebijakan redaksional majalah Ripple dalam menentukan foto Ilustrasi, kebijakan redaksional majalah Ripple dalam menyampaikan pesan, dan kebijakan redaksional tentang proses kreatif dalam pembuatan foto Ilustrasi, maka penulis mencoba menganalisis deskriptif dan menjabarkan serta mengelompokkan patokan unsur kebijakan dalam menampilkan foto ilustrasi dan pesan serta unsur – unsur grafis yang diambil redaksional. Objek dalam penelitian ini adalah Redaksi Majalah Ripple dengan menggunakan metode deskriptif dan pengambilan sample total (total sampling) dengan jumlah sample 4 orang yaitu Chief Executive, Editor In Chief, Foto Editor dan Graphics Layouter. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, studi kepustakaan dan wawancara yang dilakukan penulis dari bulan November 2008 sampai Januari 2009. Dari hasil penelitian melalui wawancara yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa kebijakan redaksional yang diambil oleh redaksional majalah Ripple tentang sebuah foto haruslah mengandung nilai berita yang disampaikan, style atau gaya visual tidak terlalu banyak ditemui di majalah lain, mengandung nilai estetika dan komposisi warna yang harmonis, dan berfungsi untuk mengatasi kejenuhan terhadap layout halaman yang biasa. Dari aspek kebijakan tentang isi pesan juga tidak terlalu berbeda jauh dengan kebijakan awal penampilan foto ilustrasi. Sementara dalam proses kreatif, dilakukan secara digital dan bertahap dengan melakukan hubungan yang konsultatif dimana dalam finishing pengeditan dilakukan sendiri oleh Layouter. Kebijakan redaksional Ripple merupakan gambaran kebijakan ideologis dari visi dan misi majalah Ripple. Realitas yang tampil bukan hanya cermin dari fenomena yang ada, tetapi juga merupakan hasil konstruksi kreatif yang boleh jadi telah mengalami penambahan maupun pengurangan karena turut campurnya faktor subyektivitas dari pelaku representasi yang terlibat dalam media massa tersebut khususnya majalah.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-indrawiraw-18365