Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
KEGIATAN COFFEE MORNING DALAM MEMBENTUK KOHESIVITAS TOP DAN MIDDLE MANAJEMEN
DEDEN FAHMI NURDIANSYAH (2009) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui âÃâ¬ÃÅBagaimana kegiatan coffee morning di PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling dalam membentuk kohesivitas top dan middle manajemenâÃâ¬Ã�. Sehingga untuk menjawab masalah diatas, Peneliti menganalisa melalui materi coffee morning, kredibilitas komunikator, daya tarik komunikator, perasaan untuk bekerjasama, persaingan, semangat tim, dan asas kesatuan.
Tipe penelitian adalah Deskriptif Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran angket, observasi, wawancara dan tinjauan pustaka. Teknik analisis yang digunakan, dengan menggunakan teknik analisa data tabulasi dari uraian dan tabel-tabel yang sudah disusun sesuai hasil jawaban yang telah diberikan oleh responden. Pengukuran menggunakan tabel frekuensi dan dihitung menurut persentase jumlah jawaban yang terdapat dalam angketBerdasarkan populasi dan sampel, Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan responden hanya sebanyak 25 orang.
Hasil penelitian menunjukan antara materi coffee morning dengan kohesivitas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif dengan persentase 48,0%Kredibilitas komunikator dengan kohesiviyas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 60,0%. Daya tarik komunikator dengan kohesivitas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 64,0%.Coffee morning dengan sense of cooperation, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 48,0% yang menilai baik. Coffee morning dengan rivalry, dengan persentase 48,0% yang menilai baik. Coffee morning dengan Team Spirit, espirit de corps dan kohesivitas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 48,0% yang menilai baik
Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa kegiatan coffee morning dapat membentuk kohesivitas top dan middle manajemen, dengan materi pembahasan yang terprogram dan sesuai dengan pekerjaan.
Saran yang disampaikan pada penelitian ini. Agar kegiatan coffee morning peserta yang mengikuti tidak terbatas hanya kepada top dan middle manajemen saja, tetapi seluruh karyawan di ikut sertakan. Supaya karyawan yang bekerja di PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan ide-idenya demi kemajuan perusahaan
Ringkasan Alternatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui âÃâ¬ÃÅBagaimana kegiatan coffee morning di PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling dalam membentuk kohesivitas top dan middle manajemenâÃâ¬Ã�. Sehingga untuk menjawab masalah diatas, Peneliti menganalisa melalui materi coffee morning, kredibilitas komunikator, daya tarik komunikator, perasaan untuk bekerjasama, persaingan, semangat tim, dan asas kesatuan.
Tipe penelitian adalah Deskriptif Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran angket, observasi, wawancara dan tinjauan pustaka. Teknik analisis yang digunakan, dengan menggunakan teknik analisa data tabulasi dari uraian dan tabel-tabel yang sudah disusun sesuai hasil jawaban yang telah diberikan oleh responden. Pengukuran menggunakan tabel frekuensi dan dihitung menurut persentase jumlah jawaban yang terdapat dalam angketBerdasarkan populasi dan sampel, Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan responden hanya sebanyak 25 orang.
Hasil penelitian menunjukan antara materi coffee morning dengan kohesivitas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif dengan persentase 48,0%Kredibilitas komunikator dengan kohesiviyas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 60,0%. Daya tarik komunikator dengan kohesivitas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 64,0%.Coffee morning dengan sense of cooperation, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 48,0% yang menilai baik. Coffee morning dengan rivalry, dengan persentase 48,0% yang menilai baik. Coffee morning dengan Team Spirit, espirit de corps dan kohesivitas top dan middle manajemen, terdapat hubungan positif. Dengan persentase 48,0% yang menilai baik
Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa kegiatan coffee morning dapat membentuk kohesivitas top dan middle manajemen, dengan materi pembahasan yang terprogram dan sesuai dengan pekerjaan.
Saran yang disampaikan pada penelitian ini. Agar kegiatan coffee morning peserta yang mengikuti tidak terbatas hanya kepada top dan middle manajemen saja, tetapi seluruh karyawan di ikut sertakan. Supaya karyawan yang bekerja di PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan ide-idenya demi kemajuan perusahaan