Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kerjasama ASEAN-China melalui ASEAN-China cooperative response to dangerous drugs (ACCORD) dalam menanggulangi perdagangan di Segitiga Emas
Beatrice Dian Maya Puspitasari NIM. (2014) | Skripsi | Hubungan Internasional
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi dari program yang dibuat ACCORD dalam menanggulangi perdagangan narkotika di Myanmar, Thailand dan Laos, dan apa saja dampak yang ditimbulkan dari kerjasama antara ASEAN dan China dalam menanggulangi perdagangan narkotika di Myanmar, Thailand dan Laos, serta untuk mengetahui bagaimana implementasi dari kampanye Drug Free ASEAN 2015.Tipe penelitian adalah kualitatif, Metode penelitian yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif. Sebagian besar data dikumpulkan melalui studi pustaka, penelusuran website, dan wawancara. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan pendekatan teori yang berhubungan dengan Organisasi Internasional, Hukum Internasional serta Efektivitas Organisasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Plan of Action ACCORD diterapkan pada tiga kunci utama.Pertama,perdagangan dan penyalahgunaan narkotika yang menghantui semua negara ASEAN. Kedua, korelasi yang telah ada antara beberapa anggota ASEAN dan China. Ketiga, integrasi dibagian depan sosial, sebagai komponen dari proses integrasi ASEAN yang telah dimasukkan kedalam agenda organisasi regional, dan Drug Free ASEAN 2015 sebagai pencapaian integritas sosial dalam ASEAN.Kesimpulan, penelitian menunjukkan bahwa isu perdagangan narkotika saat ini telah menjadi persoalan keamanan internasional. Hal ini terbukti dengan dibentknya United Nation Of Drugs and Crime (UNODC). United Nation Of Drugs and Crime (UNODC) merupakan badan PBB yang dibentuk khusus untuk penanggulangan permasalahan narkoba di dunia. Dalam menghadapi serta menanggulangi permasalahan perdagangan narkotika di kawasan Asia Tenggara diperlukan kerjasama regional serta proses sekuritisasi agar orientasi dari produk kerjasama tersebut mengarah pada efektivitas.
Ringkasan Alternatif
This study aims to determine how the implementation of the ACCORD program made in tackling the drug trade in Myanmar, Thailand and Laos , and what the impact of the cooperation between ASEAN and China in tackling the narcotics trade in Burma, Thailand and Laos, as well as to find out how implementation of the Drug Free ASEAN 2015 campaign.This type of research is a qualitative research method used is descriptive analysis techniques. Most of the data collected through the literature, searching websites, and interviews. The data obtained were then analyzed with a theoretical approach related to International Organizations, International Law and Organization Effectiveness.The results showed that the application of the ACCORD Plan of Action applied to the three main key. First, trafficking and drug abuse that haunts all ASEAN countries. Second, the correlation existing between some ASEAN members and China. Third, the social integration of the front, as a component of the ASEAN integration process that has been put on the agenda of regional organizations, and Drug Free ASEAN 2015 as the achievement of social integrity within ASEAN.Conclusion, the study suggests that the issue of drug trafficking has now become an international security issue. This is evidenced by dibentknya United Nation Of Drugs and Crime (UNODC). United Nation Of Drugs and Crime ( UNODC ) is a United Nations body set up specifically for the prevention of drug problems in the world. In the face as well as tackling the problem of trafficking narcotics in Southeast Asia as well as regional cooperation is needed in order to process the orientation of securitization products such cooperation leads to effectiveness.
Sumber