Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Ketertiban Pedagang Kaki Lima Di Kota Bandung (Studi Kasus: PKL Di Alun-Alun Bandung)
Muhammad Iqbal (2013) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Bandung merupakan kota kuliner saat ini, hampir 90 % aktifitas teransaksi jual beli berada di kawasan menengah ke bawah. Sektor menengah kebawah ini terjadi juga dikarenakan proses migrasi yang saat ini berkembang dengan pesat, migrasi tidak hanya dari kota-kota lain, tetapi dari kawasan pinggiran-pinggiran kotapun mulai masuk ke kawasan-kawasan kota seperti terjadi dikawasan alun-alun kota bandung. PKL menjadi permasalahan kota saat ini, dengan masalah-masalah seperti kebersihan, ketertiban dan keindahan kota yang diabaikan oleh para PKL. Jadi sampai saat ini masih belum ada pemecahan-pemecahan yang bisa membuat PKL bersih, indah dan tertib belum ada, kebijakan-kebijakan pemerintah masih belum bisa mengatasinya. Dengan demikian penulis memiliki solusi yang bisa mengatasi PKL supaya bisa berjualan. Dengan cara membuat PKL itu bersih, indah dan tertib,jadi kita harus melestarikan PKL itu sendiri. Karena bagai manapun juga PKL adalah sumber utama penghasilan bagi para PKL dan PKL juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan mengunakan kampanye-kampanye yang bertahap, melakukan silaturahmi-silaturahmi, pendakatan penyuluhan dan kerja bakti bersama atara PKL, masyarakat dan Pemerintah. Menjadikan para PKL dapat mengatuhui tujuan yang sebenarnya yang diinginkan masyarakat sekitar, masyarakat menginginkan tidak adanya kemacetan solusinya bila mereka berjualan bersih pasti indah dan tertib, tertibpun akan tercapai bila mereka mengerti kebersihan lingkungan.
Ringkasan Alternatif
Bandung is now a culinary city, almost 90% the activity of transactions are from the lower middle. Medium sector is the case also due to the migration process that is currently growing rapidly, migration not only from other cities but from the suburbs began to get into areas like the town square area occurred Bandung city. This relates to the human resources sector of middle to lower many do not have a job, and make street vendors as one of the requirements that do not require high skills but with considerable entrepreneurial capacity could be street vendors. Now, street vendors are the problems of the city, with issues such as cleanliness, orderliness, and beauty of the city is overlooked by the street vendors. So far there is still no solution that could make an orderly street vendors. Government policies have not been able to finish it. By using a phased campaigns, make friendship, counseling and community service among street vendors, community and government. Making the street vendors can find the desired goal. People do not want any bottlenecks when they sell the solution must be beautiful clean and orderly, disciplined would be achieved if they understand environmental cleanliness. By giving it a beautiful clean boost clean it orderly, multiply the trash, street vendors are expected to understand the wishes of the people.
Sumber
Judul Serupa
  • Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kota Bandung (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Skywalk Teras Cihampelas)