Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Sosialisasi E-Voting Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) Di Kabupaten Pandeglang
Arwinda Kusniadewi NIM. (2012) | Skripsi | Ilmu Pemerintahan
Bagikan
Ringkasan
Sosialisasi e-Voting yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Pandeglang merupakan bagian dari kinerja KPU Kabupaten Pandeglang dalam mewujudkan misinya yaitu melaksanakan pemilukada yang bersih, efektif dan efisien. Namun Kinerja KPU Kabupaten Pandeglang dalam sosialisasi e-Voting pemilukada masih terkendala oleh teknis operasional, aspek institusional, serta aspek pembiayaan. Masih terjadinya banyak konflik dalam proses pemilukada tahun 2010 merupakan alasan dipilihnya Kabupaten Pandeglang sebagai daerah yang pertama kali melaksanakan sosialisasi e-Voting. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori kinerja organisasi dari Hessel Nogi Tangkilisan. Menurutnya bahwa kinerja organisasi dapat dilihat dari tiga indikator yaitu sumber daya manusia, struktur organisasi, dan kepemimpinan. Sedangkan maksud dan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sumber daya manusia, struktur organisasi dan kepemimpinan KPU Kabupaten Pandeglang dalam sosialisasi e-Voting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive. Informan terdiri dari komisoner, sekretariat KPU Kabupaten Pandeglang beserta masyarakat yang pernah melakukan simulasi alat e-Voting. Berdasarkan hasil penelitian bahwa latar belakang pendidikan sarjana yang dimiliki aparatur KPU Kabupaten Pandeglang belum dapat menjamin bahwa aparatur tersebut memiliki keterampilan-keterampilan khusus dalam hal teknologi komputasi yang menunjang berhasilnya pelaksanaan sosialisasi e-Voting. Adanya ketidaksesuaian struktur organisasi komisioner dengan aturan yang mengaturnya akan menimbulkan persepsi yang salah bagi publik mengenai hal tersebut. Kepemimpinan berperan dalam keberhasilan kegiatan sosialisasi e-Voting. Seorang ketua dapat mempengaruhi masyarakat untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dalam proses pemilukada. Kekurangannya Ketua dalam hal ini kurang tegas dalam melakukan koordinasi dengan pihak ekstern dalam kegiatan sosialisasi e-Voting. Secara keseluruhan kinerja KPU Kabupaten Pandeglang sudah cukup baik dinilai dari pembagian tugas, koordinasi, kepemimpinan. Hanya saja kekurangan-kekurangan yang ada masih harus diperbaiki untuk pencapaian kinerja yang lebih baik lagi dengan cara memberikan dan memfasilitasi aparatur dengan pelatihan-pelatihan, taat kepada aturan yang ada serta ketua harus dapat bersikap profesional.
Ringkasan Alternatif
Socialization of e-Voting is conducted by the general election commission Pandeglang is part performance of the general elections commission Pandeglang in realizing its mission of carrying out the election a clean, effective and efficient. But the general election commission Performance Pandeglang e-Voting in the socialization of the election is still constrained by operational technical, institutional aspects, and aspects of the financing. Still many conflicts in the regional election process in 2010 was the reason chosen as a regional Pandeglang chosen as the first to implement socialization of e-Voting. Theory used in this study is the theory of organizational performance Hessel Tangkilisan Nogi. He said that the organization's performance can be seen from the three indicators, namely human resources, organizational structure, and leadership. While the intent and purpose of this study is to determine the human resources, organizational structure and leadership in the socialization of e-Voting in Pandeglang Regency. The method used in this study using descriptive research method with qualitative approach. Data collection techniques to the study of literature and field studies. The technique of determining the informant using purposive technique. Informants consisted of commissioner, the secretariat of the general election commission and Pandeglang citizens who have done a simulation tool e-Voting. Based on the research results that the background of undergraduate education has not owned by general election commission officials to ensure that these personnel have special skills in terms of computational technologies that support the successful implementation of e-Voting socialization. Organizational structure of the discrepancies with the rules that govern the commissioner will cause the wrong public perception about it. Leadership role in the success of e-Voting socialization activities can have positive effects for society to be able to adapt to developments in information technology leader, but its negative impact in this case is less clear in coordination with external parties in the socialization of e-Voting. Overall performance of the Commission Pandeglang good enough judging from the division of tasks, coordination, leadership. It's just that there are shortcomings that still need to be improved to achieve better performance by providing and facilitating apparatus by training, adhere to existing rules and the chairman must be able to be professional.
Sumber