Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
KINERJA PEGAWAI BADAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (BAKOMINFO) DALAM MENGEMBANGKAN INTERKONEKSI KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG (Suatu Studi pada Bakominfo dan Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2007)
ADE SURATMAN (2009) | Skripsi | Ilmu Pemerintahan , Ilmu Pemerintahan
Bagikan
Ringkasan
Skripsi ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai dalam mengembangkan Interkoneksi Kecamatan yang keberadaannya untuk menyediakan data potensi kecamatan yang cepat dan akurat. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada sejauhmana kinerja pegawai dalam pengembangan Interkoneksi Kecamatan oleh Bakominfo Kota Bandung. Teori yang digunakan dalan penelitian ini adalah teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja oleh Anwar Prabu Mangkunegara (Mangkunegara, 2007:13-14) yaitu faktor kemampuan dan motivasi. Selain kedua faktor tersebut diteliti juga tentang dukungan lembaga terhadap kinerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka, studi lapangan, dan observasi diawali dengan melakukan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai pada Bakominfo Kota Bandung dengan menggunakan teknik purposive. Pengembangan Interkoneksi Kecamatan banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur dari kinerja pegawai yaitu data-data yang dihasilkan dari kemampuan pegawai, motivasi pegawai dan dukungan dari Bakominfo Kota Bandung. Pengembangan Interkoneksi Kecamatan menyangkut masalah akurasi data potensi daerah dari tiap kecamatan yang berada di Kota Bandung untuk kepentingan pemerintah maupun masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Interkoneksi Kecamatan oleh Bakominfo Kota Bandung Tahun 2007 telah berjalan sebagaimana mestinya, karena adanya data yang dihasilkan, adanya kemampuan pegawai, adanya motivasi pegawai dan adanya dukungan dari Bakominfo Kota Bandung. Akan tetapi Interkoneksi Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2007 tidak berkembang dengan baik, hal tersebut dikarenakan SDM pegawai Bakominfo yang tidak memadai. Berdasarkan hal tersebut, penerapan Interkoneksi Kecamatan mempunyai manfaat bagi Pemerintahan Daerah Kota Bandung maupun masyarakat pada umumnya. Selain itu, diharapkan untuk selanjutnya koordinasi antara Bakominfo dan kecamatan lebih ditingkatkan lagi guna mengirimkan data yang lebih akurat dan aktual.
Ringkasan Alternatif
Skripsi ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai dalam mengembangkan Interkoneksi Kecamatan yang keberadaannya untuk menyediakan data potensi kecamatan yang cepat dan akurat. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada sejauhmana kinerja pegawai dalam pengembangan Interkoneksi Kecamatan oleh Bakominfo Kota Bandung. Teori yang digunakan dalan penelitian ini adalah teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja oleh Anwar Prabu Mangkunegara (Mangkunegara, 2007:13-14) yaitu faktor kemampuan dan motivasi. Selain kedua faktor tersebut diteliti juga tentang dukungan lembaga terhadap kinerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka, studi lapangan, dan observasi diawali dengan melakukan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai pada Bakominfo Kota Bandung dengan menggunakan teknik purposive. Pengembangan Interkoneksi Kecamatan banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur dari kinerja pegawai yaitu data-data yang dihasilkan dari kemampuan pegawai, motivasi pegawai dan dukungan dari Bakominfo Kota Bandung. Pengembangan Interkoneksi Kecamatan menyangkut masalah akurasi data potensi daerah dari tiap kecamatan yang berada di Kota Bandung untuk kepentingan pemerintah maupun masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Interkoneksi Kecamatan oleh Bakominfo Kota Bandung Tahun 2007 telah berjalan sebagaimana mestinya, karena adanya data yang dihasilkan, adanya kemampuan pegawai, adanya motivasi pegawai dan adanya dukungan dari Bakominfo Kota Bandung. Akan tetapi Interkoneksi Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2007 tidak berkembang dengan baik, hal tersebut dikarenakan SDM pegawai Bakominfo yang tidak memadai. Berdasarkan hal tersebut, penerapan Interkoneksi Kecamatan mempunyai manfaat bagi Pemerintahan Daerah Kota Bandung maupun masyarakat pada umumnya. Selain itu, diharapkan untuk selanjutnya koordinasi antara Bakominfo dan kecamatan lebih ditingkatkan lagi guna mengirimkan data yang lebih akurat dan aktual.
Sumber