Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Komunikasi Remaja Broken Home (Studi Fenomenologi Komunikasi Remaja Broken Home) Dengan Orang Tuanya Di Kota Bandung)
Sarah Siti Zakiah (2011) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Komunikasi Remaja Broken Home dengan Orang Tuanya di Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi keluarga broken home, konsep diri remaja broken home, bagaimana anak dan orang tua memaknai pentingnya komunikasi di dalam keluarga, untuk mengetahui realitas sosial remaja broken home, dan juga komunikasi remaja broken home dengan orang tuanya di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan yang berjumlah 8 (delapan) orang. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, studi literatur, internet searching, juga triangulasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi keluarga broken home merupakan kondisi keluarga yang tidak harmonis, tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan sejahtera. Konsep diri dari remaja broken home menunjukkan bahwa mereka berperilaku sesuai dengan penilaian terhadap diri mereka sendiri, yaitu remaja yang berasal dari keluarga tidak harmonis. Selain itu remaja broken home dan orang tua menyadari pentingnya komunikasi dalam keluarga, namun pada kenyataannya hal tersebut dapat terealisasikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang terjalin antara remaja broken home dengan orang tuanya tidak berjalan dengan baik dan efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari intensitas komunikasi dan tatap muka mereka yang minim dan juga kualitas dari komunikasi yang kurang memadai. Saran yang dapat peneliti berikan adalah baik remaja maupun orang tua diharapkan lebih memahami apa yang seharusnya dikatakan dan dilakukan sesuai dengan perannya masing-masing dengan mengacu pada sudut pandang lawan bicara.
Ringkasan Alternatif
This study intends to find out Broken Home Teenage Communication with parents in the city of Bandung. The purposes of this study are to determine the condition of families broken home, broken home adolescent self-concept, how children and parents interpret the importance of communication with the family, to know the social reality of adolescent broken home, as well as adolescent communication broken home with his parents in the city of Bandung. This study used a qualitative approach with informants who were 8 (eight) people that obtained through indepth interviews, observation, literature study, Internet searching, and triangulation. The data analysis techniques used are data reduction, data collection, data presentation, drawing conclusions, and evaluation. The result showed that the condition of families broken home is a condition that is not harmonious family, not such as a family that in harmonious, peaceful, and prosperous condition. Self concept of adolescents broken home shows that they behave in accordance with the assessment of themselves, namely teenagers who came from families not in harmonious condition. In addition, teen broken home and parents realize the importance of communication in families, but in fact it can not be realized. From the results of this study concluded that communication between adolescents broken home with his parents is not going well and effectively. This can be seen from the intensity of face-to-face communication and they are minimal and also the quality of inadequate communication. Suggestions given are both teenagers and parents are expected to better understand what should be said and done in accordance with their respective roles with reference to the other person's viewpoint.
Sumber
Judul Serupa
  • Perilaku Komunikasi Orang berambut Gimbal Di KOta Bandung (studi Fenomenologi Tentang Perilaku Komunikasi Orang Berambut Gimbal Di KOta Bandung)