Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Komunikasi Ritual Upacara Adat Panjang Jimat (studi etnografi komunikasi mengenai komunikasi ritual upcara adat panjang jimat di keraton kasepuhan kota cirebon)
MS. Raharjo NIM. (2018) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam mengenai Upacara Adat Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon. Peneliti mengangkat sub fokus penelitian yaitu Situasi Komunikatif, Peristiwa Komunikatif, dan Tindakan Komunikatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi komunikasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipan, studi pustaka, internet searching, dokumentasi. Informan penelitian berjumlah 4 (Empat) orang informan kunci dan 2 (Dua) orang informan pendukung berdasarkan pada teknik purposive sampling. Teknik analisa data menggunakan deskripsi, analisis dan interprestasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, dalam Upacara Adat Panjang Jimat Situasi komunikatif tempat proses siraman panjang yaitu di gedung keputren pembersihan dan pensucian, museum keraton kasepuhan tempat penyimpanan, tempat dilaksankannya upacara adat panjang jimat yaitu di keraton kasepuhan dan sumur kejayaan. Peristiwa Komunikatif Upacara Adat Panjang Jimat berlangsung, Barisan atau kelompok reng-rengan dalam upacara, kelompok pembawa lilin, mempunyai makna itu menggambarkan pada proses kelahiran nabi itu berlangsung pada malam hari jadi menggambarkan obor itu penerangan, Sesajen yang disiapkan, Kemenyan, menyiapkan barang dan benda, berdoa bersama, makan bersama agar tetap menghormati para leluhur dan menghargainya. Sedangkan Tindakan komunikatif yaitu terdapat simbol pesan leluhur yaitu Ãâingsun titip tajug lan fakir miskinÃâ yang mempunyai arti berbeda-beda dari setiap orang. Simpulan penelitian memperlihatkan bahwa, Upacara adat panjang jimat adalah tradisi yang di turunkan turun menurun dari para leluhur, yang dilaksanakan setahun sekali untuk memperingati hari maulid nabi. Peneliti menyarankan Bahwa budaya itu harus dilestarikan, harus mengahargai warisan dari leluhur Adat istiadat di Indonesia sangat banyak termasuk Upacara Adat Panjang Jimat, maka dari itu jangan sampai pudar dan harus terus dilaksanakan dan yang terpenting Masyarakat harus tetap khusyu dalam berdoa dan tetap rutin mengikuti uapacara adat panjang jimat yang dilaksanakan satu tahu sekali, Semoga tidak ada yang melenceng dari Upacara Adat Panjang Jimat, dan tetap mengikuti aturan apa yang sudah diwariskan oleh leluhur.
Ringkasan Alternatif
The study aims to know and examine more deeply ceremony custom panjang jimat in keraton kasepuhan cirebon city. Researchers raised sub focus of research that is Communicative Situations, Communicative Events, and Communicative Action. Research uses the study with qualitative methods ethnoghrapy of communication. The collection of data used is in depth interviews, participant observation, literature study, internet searching, documentation. The research informants were 4 (four) key informants and 2 (two) informant support based on techniques purposive sampling. Data analysis techniques use descriptions, analysis and interpretation. The results of the study show that, in Ceremony Custom Panjang Jimat Communicative Situation the place process long flush that is in building keputren cleaning and purification, museum keraton kasepuhan the place for save goods, the place implementation ceremony custom panjang jimat that is in keraton kasepuhan and sumur kejayaan. Communicative events Ceremony custom Panjang Jimat take place, line or grup reng-renganin ceremony, grup for carrier candle, have meaning that illustrates in the process birth prophet that take place in the evening so illustrate obor that lighting, Sesajen that provided, Kemenyan, preparing the goods and object, pray together, eating together to stay respect ancestors and appreciate it. While communicative action that there message symbol ancestors that is Ãâingsun titip tajug lan fakir miskinÃâ which has a different meanings from each person. Conclusion reaserch show thats, ceremony custom panjang jimat is that tradition on the down from ancestors, in held once a year for a commemorate day of the Prophet's mawlid. Researchers suggest that culture should be preserved, got appreciate the legacy of ancestral traditions of Indonesia very much including the Ceremony Custom Panjang Jimat thatÃâs not to fade ang should continue to be carried out and the most important people who follow more hard to worship, may none of which deviated from the Ceremony Custom, and still follow the rules that have been handed down by cestors.