Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Konsep Diri Komunitas Anak Punk Di Kota Bandung (Studi Fenomenologi Mengenai Diri Komunitas Anak Punk Di Kota Bandung)
Garputriani NIM. (2012) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Metode studi bertujuan untuk mengetahui konsep anak diri-punk masyarakat di kota Bandung. untuk menemukannya di sini peneliti dibagi menjadi tiga sub fokus dari simbol (pikiran), komponen kognitif (diri sendiri), dan komponen affecctive (masyarakat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tradisi fenomenologis dengan teori subtantive interaksi simbolik. Untuk pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, studi lapangan (wawancara mendalam dan observasi konsestan), pencarian internet, dan studi dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu dan tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan (verivication). Sedangkan data yang digunakan untuk menguji validitas adalah triangulasi, diskusi dengan rekan sejawat, dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol punkers sepatu, menusuk, celana ketat, jaket kulit, rambut mowhak memiliki makna sebagai identitas, komponen kognitif dalam dari majalah, buku, internet, dan kaset, yang begitu konsep diri penganut punkers terbentuk oleh tiga komponen yang menghasilkan konsep diri positif dan negatif. Kesimpulan dari penelitian ini id punkers konsep diri tidak dapat dipisahkan dari simbol punk, komponen kognitif dalam pembentukan diri, dan komponen afektif dalam menjalankan punk. pembentukan konsep diri tidak terlepas dari pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungan. Saran dari penelitian ini adalah untuk punkers yang tidak lahir untuk menghargai makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi punk dan tidak melihat hanya pada satu mata dan menilai dari penampilan hanya karena punk merupakan sebuah ideologi yang memiliki sejarah di baliknya.
Ringkasan Alternatif
This studi aims to determine the childÃâs concept of self-punk community in the city of Bandung. to find it here researchers divided into three sub focus of the symbol (mind), the cognitive component (self), and affecctive components (society). The method used in this study is the phenomenological tradition with subtantive theory of symbolic interaction. For data collection is done by literature study, field studies (in-depth interviews and participan observation), internet searching, and study documentation. The selection of informant was done by using purposive sampling based on specific criteria and research purposes. Data analysis technique used is the data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing (verivication). While the data used to test the validity are triangulation, discussions with peers, and member check. The result showed that the symbol of punkers boots, piercing, tight pants, leather jackets, hair mowhak have meaning as an identity, the cognitive component in the from magazines, books, internet, and tapes, an so the self concept of punkers adherents formed by three components that generate positive and negative self concept. The conclutions of this study id the self concept punkers cannot be separated from the symbols of punk, the cognitive component in the formation of self, and the affective component in running a punk. formation of self concept is not separated from the influence of the people closest and the environment. Suggestions of this study was to punkers who was not born in order to appreciate the meaning and values embodied in the ideology of punk and do not look at only one eye and judging from appearances just because punk is an ideology that has a history behind it.