Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Konsep Diri Remaja Dlam Pernikahan Dini
Donda Novasari (2011) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri pernikahan dini dikalangan remaja. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dimunculkan pertanyaan tentang bagaimana konsep diri remaja dalam pernikahan muda, yang dilihat dari faktor orang tua, kelompok rujukan, dan konsep diri itu sendiri.br /
Tipe penelitian ini adalah kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sebagian besar data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi serta didukung serta didukung oleh studi literature. Informan yang di dapat sebanyak 3 orang yang berstatuskan sebagai remaja yang sudah menikah dini. Setelah dilakukan wawancara, peneliti melakuka kategorisasi dari pertanyaan yang diajukan dan hasil tersebut dianalisa secara deskriptif menurut observasi serta wawancara kecil kepada informan yang sudah menikah dini.br /
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada umumnya remaja-remaja yang menikah dini terjadi karena faktor keluarga yang memang anggota keluarganya ada yang menikah dini, maka terkonsep di dirinya untuk menikah dini juga. Kemudian faktor lingkungan pergaulan atau pertemanannya dan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya yang banyak melakukan pernikahan dini, karena faktor-faktor tersebut membentuk konsep diri remaja dalam melakukan pernikahan dini.br /
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa remaja yang sudah melakukan pernikahan dini terjadi karena faktor dari orang tua dan kelompok rujukannya atau lingkungan masyarakatnya.br /
Saran bagi remaja yang sudah menikah dini adalah hilangkan sifat egois. Saling jujur, hindari kebiasaan berbohong dan menyimpan rahasia pada pasangan. Ini bisa merusak rasa saling percaya.
Ringkasan Alternatif
This study aims to determine self-concept of early marriage among adolescents. To achieve that goal then raised questions about how the adolescent self-concept in young marriages, seen from the factors of parents, referral groups, and self-concept itself. This type of research is qualitative. While the method used is a qualitative method with a phenomenological approach. Most of the data collected through interviews and observations and supported and supported by literature studies. Informants in the can as many as 3 people who berstatuskan as a teenager who married early. After the interview, researchers melakuka categorization of the questions asked and the results were analyzed descriptively according to the observations as well as a small interview to the informant who had married early. The results of this study determined that in general adolescents who marry early due to family factors that are members of the family is a married early, then terkonsep at him to get married too early. Then factor milieu or friendship, and community residence that did a lot of early marriage, because these factors shape adolescent self-concept in the conduct of early marriage. The conclusion from these studies show that adolescents who have committed early marriages occur because of factors from parents and their reference group or the environment of friendship and community environment where tinggaln. Advice for teenagers who are married early is selfish, get rid of selfishness. For example only purchase its own purposes but do not buy a couple purposes. No honestly, avoid the habit of lying and secrecy on the couple. This could damage the mutual trust.