Penelitian bermaksud ingin mengetahui makna ngaleut bagi komunitas aleut di Kota Bandung. Untuk menjawab penelitian tersebut maka diangkat sub fokus penelitian yaitu nilai, motif dan pengalaman. Metode penelitian yaitu kualitatif dengan studi fenomenologi. Informan berjumlah 7 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan studi literatur, penelusuran data online, observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan cara peningkatan ketekunan, triangulasi, dan diskusi. Teknik analisa data yang digunakan adalah data collection, data reduction, data display, dan data conclusion verification. Hasil penelitian yaitu nilai ngaleut menurut para anggota komunitas aleut adalah nilai budaya dan nilai sosial sehingga ngaleut sebagai sesuatu hal yang sangat penting karena dapat mengenali sejarah dengan bersama-sama sehingga dapat mempopulerkan sejarah terhadap masyarakat, motif para anggota komunitas aleut yaitu motif ‘untuk’ adalah ingin mengenali tempat sejarah dengan datang langsung ke tempat yang mempunyai nilai sejarah yang dilakukan bersama-sama sedangkan motif ‘karena’ adalah belajar sejarah membosankan jika dilakukan sendirian, pengalaman para anggota komunitas aleut di Kota Bandung selama mengikuti kegiatan ngaleut mengenali sejarah adalah sesuatu hal yang penting karena para anggota komunitas aleut banyak menemukan tempat-tempat sejarah yang sudah hilang. Sehingga, sejarah itu menjadi penting. Selain itu, pengalaman para anggota selama mengikuti kegiatan ngaleut mengenali sejarah ini karena dapat menambah ilmu dan pengetahuan. Kesimpulan penelitian adalah makna ngaleut yang dikonstruksikan oleh para anggota komunitas aleut di Kota Bandung adalah sesuatu hal yang berarti karena ngaleut merupakan proses belajar dimana komunitas aleut ingin menghasilkan masyarakat yang aktif belajar dan berkembang bersama. Sehingga, dapat mengenali tempat sejarah dengan cara bersama-sama dengan berjalan kaki dengan tujuan ingin menumbuhkan kembali rasa cinta masyarakat terhadap kota, lingkungan, dan sejarahnya. Saran untuk komunitas aleut di Kota Bandung sebaiknya komunitas aleut mulai mengajak masyarakat secara langsung di luar komunitas untuk bergabung dengan komunitas aleut dan mengikuti kegiatan “Ngaleut” serta kegiatan aleut lainnya lewat event-event tertentu seperti workshop, pameran, ataupun perlombaan dan tidak lagi hanya mengandalkan media sosial saja untuk mengajak masyarakat di luar komunitas aleut tersebut.

The aim of this study is to findout meaning of ngaleut for aleut community in Bandung city. In this research, focused into value, motive, and experience. Research method used qualitative with phenomenology. The study used purposive sampling technique with 7 participant’s. Data on this studies was obtained by literature, online data research, in depth interviews, and documentations. Research data analysis that used is data collections, data reductions, data displays, and data conclusion verifications. The findings indicated that important value of ngaleut for aleut community were social and cultural values, it is because members of community could be knowed about histories together and popularized histories to the society, member’s motive ‘to’ recognized historical value of historical place by coming directly to the place, while motive ‘cause’ was bored if members could be studies alone. The most experiencing for members was find out places that were missed, so that history can be important part. Moreover, it can be increased knowledges and educations of members. The conclutions indicated that meaning construction of ngaleut by members of aleut community in Bandung city is important, it because ngaleut was a learning processes which can be impacted to the society so that everyone can learned together. Thus, everyone can learned together about historical places by walked which purposed that makes society love to the cities, environments, and histories. The suggestion for aluet community in Bandung city were start to direct invited society out of communities to conjoined with community and take part of ngaleut activities with no more depend on social media, but with other things of activities by events, like workshops, exhibitons, or contests.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-lutfihikma-39885