Lift adalah alat angkut transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut (menaikan/menurunkan) orang atau barang secara vertikal melalui suatu guide rail vertical (jalur rel vertikal). Semakin berkembangnya teknologi maka sistem-sistem kontrol pada lift semakin berkembang, seperti penggunaan PLC, mikrokontroller maupun FPGA sebagai pengontrol lift. FPGA menjadi suatu pilihan yang digunakan untuk pembuatan kontrol lift. Pada perancangan yang dilakukan, lift dibuat dalam bentuk miniatur lift 8 lantai yang dapat bergerak naik maupun turun dengan kombinasi yang telah diatur pada rangkaian kombinatorial. Rangkaian kombinatorial dibuat dengan menggunakan komparator. Pada rangkaian kombinatorial ditentukan setiap kemungkinan input dan output untuk memberikan informasi kepada lift agar bergerak naik maupun turun ke lantai yang dituju. Rangakain kombinatorial yang telah dibuat ini diimplementasikan pada FPGA Board DE2 Altera Cyclone II dengan menggunakan bahasa pemrograman VHDL dan akan digabung dengan Rangkaian Sekuensial. Kontrol lift yang telah dibuat mempunyai persentase kesalahan sebesar 1.25% yang disebabkan oleh penempatan sensor posisi lantai yang tidak pas serta sistem pengkabelan yang rumit. Kata Kunci: Lift, Kombinatorial, FPGA, Board DE2 Altera Cyclone II, VHDL.

Lift is a vertical transportation device which is used to carry (upward/downward) person or stuff vertically through a vertical guide rail. Throughout the technology development makes the lift control systems developed further, for example the using of PLC, microcontroller and FPGA as the lift controller. FPGA becomes a choice which used to make lift controller. In the process design, the lift is made into a miniature of 8 stories floor which can move upward and downward with the combination that has been arranged at the combinatorial circuit. The combinatorial circuit made by the comparator. At the combinatorial circuit determine every input and output possibilities for giving information to the lift so it can move upward or downward until the chosen floor. The combinatorial circuit that has been made is implemented at the FPGA Board DE2 Altera Cyclone II using VHDL language program and will be combined with the sequential circuit. The lift control has an error presentage of 1.25% caused by improper placement of position censor and and complicated wiring system. Keywords: Lift, Combinatorial, FPGA, FPGA Board DE2 Altera Cyclone II, VHDL.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-elahrisnan-7324