Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Upacara Adat Penyucian Pusaka Nyangku di Desa Panjalu
Andhika Anugrah Utama NIM. (2014) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunikasi non verbal dalam Upacara Adat Penyucian Pusaka Nyangku di Desa Panjalu. Untuk menjawab permasalahan diatas diangkat sub fokus penelitian yang meliputi makna, perilaku, ruang dan waktu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Informan penelitian berjumlah 4 (empat) orang. Sebagian besar data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, internet searching, dan didukung oleh studi pustaka serta triangulasi data. Adapun teknik analisa data yang digunakan yaitu pengumpulan data, rerduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan evaluasi. Hasil penelitian ini merujuk bahwa makna upacara adat nyangku adalah untuk mengenang jasa dari Sanghyang Prabu Borosngora dan membersihkan hati para masyarakat Panjalu. Terdapat makna komunikasi non verbal pada perilaku yang ditunjukkan oleh penampilan dan pakaian, gerakan dan postur tubuh saat pelaksanaan upacara, sentuhan terhadap benda pusaka, bau-bauan dan juga terdapat makna nonverbal dari tempat dan waktu penyelenggaraan Upacara Adat Nyangku. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa makna komunikasi non verbal juga dapat ditemukan dalam tradisi dan budaya, Upacara Adat Penyucian Pusaka Nyangku adalah salah satunya yang memiliki isi dan makna dimana tidak semua orang mengetahui tahapan dan proses pelaksanaanya. Akhirnya peneliti menyarankan agar alangkah baiknya Upacara Adat Nyangku ini tetap dilestarikan oleh masyarakat Panjalu yang dibantu oleh pemerintah sebagai bentuk penyelamatan warisan leluhur.
Ringkasan Alternatif
This research is aimed to observe the meaning of nonverbal communication in nyangku, the cleansing of the inheritance traditional ceremony in the village of Panjalu. To answer the research problem mentioned above, therefore it has focused on the following things, such as : meaning, behavior, space and time. The descriptive methods is used in this qualitative research. There are four informants. Mostly the data are gather by doing observation, deeply interview, documentation, web surfing, also supported by literary study and triangulation. Furthermore the technique of data analyzing are data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusion and evaluation. The result of this study show that the meaning of Nyangku Traditional Ceremony is in memory of Prabu Sanghyang Borosngora and also to cleansing the soul of Panjalu society. There is a meaning of nonverbal communication in the behavior that shown by apprearance and clothing, movement and body posture, how to touch the inheritance things, kind of smells, and meaning of nonverbal communication from place and the time of Nyangku. Conclusion of this research there is the meaning of nonverbal communication can be found on the tradition and culture. The cleansing of the inheritance traditional Nyangku is one of the tradition, that has content and meaning where not all the peoples knows about the step and the process. Finally, researcher suggested that it is good if peoples of Panjalu with assist from government to continue and to preserve Nyangku Traditional Ceremony as a form of resque an ancestral heritage.