Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran Jelang Pagelaran Sisingan pada Masyarakat Desa Tambak Mekar di Kabupaten Subang (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran)
Azshar Afriansyah Suwarno (2013) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai mana Ãâmakna komunikasi nonverbal dalam upacara adat gusaran jelang pagelaran sisingaan pada masyarakat desa tambakmekar di kabupaten subangÃâ. Untuk dapat menjawab masalah dalam penelitian ini, peneliti menganalisis dan menggambarkan masalah sesuai dengan rumusan masalah yang telah di tetapkan seperti makna kinesik, paralinguistik, prosemik, dan makna artifaktual yang terdapat didalam kegiatan Upacara Adat ÃâGusaranÃâ di Desa Tambakmekar Kabupaten Subang.Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi etnografi komunikasi. Informan dalam penelitian ini 3 orang sesepuh dan 1 orang kepala desa yang selalu mengikuti kegiatan upacara adat gusaran di Desa Tambakmekar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan teknik triangulasi. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kegiatan upacara adat ÃâgusaranÃâ di Desa Tambakmekar Kabupaten Subang, dilakukan ketika orang tua akan menggelar pagelaran sisingaan bagi anaknya, kegiatan ini memiliki Makna kinesik, paralinguistic, prosemik dan artifaktual di dalam setiap pelaksanaanya.Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa di Desa Tambakmekar selalu ada komunikasi nonverbal dalam Upacara adat Gusaran jelang pagelaran sisingaan. Komunikasi nonverbal tersebut berupa suatu kegiatan untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT bagi putra dan putrinya.Saran yang diberikan dalam penelitian ini agar masyarakat Desa Tambakmekar dapat membudidayakan pembuatan lesung halu yang hampir punah, dan menjaga kelestarian budaya upacara adat gusaran tanpa mencampuri dengan urusan agama.
Ringkasan Alternatif
This paper is aimed to find out how ÃâMeaning of Non-Verbal Communication in Traditional Ceremonies Gusaran ahead of performances Sisingaan the Villagers Tambakmekar in District SubangÃâ is. To answer the problem of this study, the researcher analyzes and represents the problem due to the formulation of the problem wich is determined such as meaning kinesik, paralinguistik, prosemik, and meaning artifaktual contained in the activity of Custom Ceremony ÃâGusaranÃâ in villagers Tambakmekar district Subang.The approach used in this study is qualitative by using ethnography of communication study method. The informants of this study 3 people elders and 1 village leaders who always follow Guasaran ceremonies in Tamnbakmekar village. The researcher used triangulasi as the technique of collecting data. The form of interview in this study is the direct interview.The results of this study show that the activity of Custom Ceremony ÃâGusaranÃâ in Tambakmekar village district Subang, done when parents will hold performances sisingaan for his son, this activity having a meaning kinesik, paralinguistic, prosemik and artifaktual within every the implementation.The conclusion in this study that in the village Tambakmekar ther is always a non-verbal communication in traditional ceremonies Guasaran ahead of performances Sisingaan. The non-verbal communication in the form of an activity to ask help from Allah SWT for their son and daugters.The advice given in this study so that the villagers Tambakmekar can cultivate endangered Lesung Halu creation, and preserving cultural ceremonies Gusaran without interfering with the affairs of religion.