Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Makna Simbol tunggal Panaluan (Analisis Roland Barthes Mengenai Makna Simbol Tunggal Panaluan di Kalangan Masyarakat Pulau Samosir)
Nico Octo Vanroy Siagian (2013) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui makna semiotik tentang simbol Tunggal Panaluan Di Kalangan Masyarakat Pulau Samosir. Menganalisis makna yang terdapat dalam Tunggal Panaluan di Kalangan Masyarakat Pulau Samosir. Melalui makna denotasi, makna konotasi, mitos/ideologi menurut Roland Barthes.Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi pustaka, dan penulusuran data online. Objek yang di analisis merupakan objek tongkat itu sendiri yang terdapat di Pulau Samosir.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga makna sesuai dengan semiotik Barthes. Makna denotasi tongkat Tunggal Panaluan adalah sebuah tongkat dari adat Batak yang mempunyai ukiran berbentuk manusia yang mempunyai kepala, rambut, gigi , telinga, mata, tangan, kaki. Bentuk seperti anjing, kuda, ayam, kerbau, ular berkaki empat atau buaya, yang saling berdiri diatas satu sama lain dengan bentuk dan pose atau sikap yang berbeda-beda, yang terbuat dari kayu donggala berwarna coklat kehitaman. Makna konotasi didapat yaitu, tongkat yang di miliki oleh raja atau datu orang Batak untuk memimpin daerah mereka masing-masing, menjadikan sebuah tongkat yang sakral bagi masyarat di Pulau Samosir. Dan makna mitos/ideologi yang terdapat di tongkat Tunggal Panaluan adalah sebuah tongkat sakti yang dimiliki oleh raja atau datu orang batak yang memberikan kekuatan, dapat menangkal roh jahat, menjadikan tanah menjadi subur, mengobati orang sakit, mendatangkan dan memberhentikan hujan dan menjadikan tongkat tersebut menjadi senjata untuk melawan musuh. Sebagai tongkat penjelmaan dari Tuhan Sang Khalik.Kesimpulan penelitian memperlihatkan dengan tongkat tersebut, menyimbolkan setiap raja orang Batak mempunyai kekuatan dan daerah kekuasaan.Peneliti memberikan saran untuk lebih menghargai dan memberikan perhatian peninggalan budaya dan paham akan adat-istiadat yang dulu pernah ada.
Ringkasan Alternatif
This research do with intent to determine about the semiotic significance the symbol of the Wand Tunggal Panaluan among people in Samosir Island. To analyze the significance what is contained in the wands of Tunggal Panaluan in Samosir Island.The significance denotation, conotation significance, myth/ ideology by Roland Barthes.This Study is a qualitative study using semiotic analysis of Roland Barthes. Data collection techniques used are the study documentation, literature review, online data retrieval. Analyzed object is the wands object it self cantained in the island of Samosir.Research result indicate that there are three meanings according to Barthes semiotic. Denotation significance contained in the rod is a wand that comes from the Batak tribe, which has the form of description of human.an animal had head, hair, teeth, ears, eyes, hands, feets. And form of animal dog, horse, chicken, buffalo, snake with four feets or crocodille carving each standing on each other with diffrent shapes and poses. Made from wood which is colored dark brown donggola. Wheares the obtained connotations that wand owned by kings or the shaman Bataks to lead their respective regions, and protects is their territory, makes a sacred wand for people on the island of samosir. And significance the myth/ideology contained in Tunggal Panaluan wand who gives the strenght,towards off disturbanes from spirits, made a ferile soil, healing a sickness, brings and stop a rains. And the Wand being a weapons to fight an enemys as the incarnation of God Who Almighty One.Conculation of this research noticed with the wand, Every King or Shaman Bataks people has the strength and the Powers of Territory.The research gives advice to more appreciative and gives attention for the cultural heritage traditons that once existed