Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Makna Simbolik Dan Wujud Estetik Naga Dalam Kebudayaan Jawa Pada Sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal Dan Swi Naga Rasa Wani Di Keraton Yogyakarta
Ceptian Suryana NIM. (2017) | Tesis | -
Bagikan
Ringkasan
Sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani merupakan sengkalan yang berbentuk naga, yang tedapat di Keraton Yogyakarta. Sengkalan merupakan sistem simbolik pada kebudayaan Jawa yang berfungsi sebagai tanda tahun suatu peristiwa penting. Sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani bernilai tahun sama yaitu 1682 Saka (1756 M), yang merupakan waktu dibangunnya Keraton Yogyakarta. Penelitian ini mengkaji tentang makna simbolik dan wujud estetik naga yang terdapat pada bentuk visual sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Makna simbolik diteliti melalui pola dasar masyarakat Jawa yang mempengaruhi masyarakat Jawa dalam membangun artefak. Setelah itu, wujud estetik dianalisis melalui indikator warna, bentuk, ukuran dan proporsi. Berdasarkan analisis, bentuk naga pada ketiga sengkalan tersebut memiliki kesamaan makna satu sama lain, yaitu representasi dari cara berpikir Jawa, sebagai masyarakat ÃâsawahÃâ. Dari pola dasar yang tampak pada ornamen hias maupun bentuk dan posisi naga pada sengkalan tersebut, dapat ditemukan hubungan masyarakat Jawa dengan Tuhannya, berupa harapan akan kesuburan dalam pertanian, keselamatan, dan keberkahan dalam hidup. Jika ditinjau dari bentuknya secara keseluruhan, bentuk naga pada tiga sengkalan ini juga memiliki kesamaan pada bagian bentuk hiasan kepala, bentuk kepala dan bentuk tubuh.
Ringkasan Alternatif
Sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal and Dwi Naga Rasa Wani is a dragon shaped sengkalan in Keraton Yogyakarta. Sengkalan is a symbolic system in Javanese culture, that represent substantial event. Sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal and Dwi Naga Rasa Wani have same value, 1682 Saka (1756 AD), that represent time where Keraton Yogyakarta was built for the first time. This research aims to study symbolic meaning, and aesthetic form of dragon in sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal and Dwi Naga Rasa Wani. Qualitative descriptive research is method that used in this research. Symbolic meaning analyzed through the archetype that affects Javanese people in creating an artifacts. After that, aesthetic form analyzed through color, shape, size, and proportion. Based on analysis, the shape of dragon in this three sengkalans have same symbolic meaning, that represent Javanese the way of thinking as Ãârice fieldÃâ people. From this archetype which visible in ornament and dragon shape in the sengkalans, can be concluded that there is a connection between Javanese people and their God, about hope of fertility in agricultural aspect, salvation, and blessing in life. If it's viewed from overall shape, dragon shape in this three sengkalans have a same part in headdress, head shape, and body.