Pada beberapa SMA yang ada di Indonesia, bahasa Jepang merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa. Namun, alokasi waktu yang diberikan oleh sekolah untuk mata pelajaran bahasa Jepang umumnya terbatas yaitu 2x45 menit dengan jumlah pertemuan sebanyak satu kali seminggu. Terbatasnya waktu serta banyaknya materi yang harus dipelajari oleh siswa, maka guru harus mencari dan membuat media pembelajaran. Tetapi, tidak semua guru memiliki banyak waktu dan kemampuan untuk membuat media pembelajaran. Oleh karena itu, penulis membuat media “Tensai 1” sebagai media alternatif pembelajaran bahasa Jepang berdasarkan buku Sakura 3. Di dalam penelitian ini dibahas mengenai cara pembuatan media, cara mengoperasikan media, dan tanggapan responden mengenai media “Tensai 1”. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode penelitian dan pengembangan model ADDIE. Pada proses pembuatan media, penulis menggunakan perangkat lunak Adobe Professional Flash CS6. Selain itu, penulis juga menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS6 dan OJAD (Online Japanese Accent Dictionary) sebagai perangkat pendukung dalam pembuatan media. Responden dalam penelitian ini adalah delapan pengajar bahasa Jepang SMA di Kota Bandung. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa media “Tensai 1” sebagai media alternatif pembelajaran dapat dikatakan sudah baik dengan nilai kriterium yang didapat adalah 398. Namun, selain itu terdapat juga saran untuk perbaikan media “Tensai 1” diantaranya, soal pada fukushuu diperbanyak, menambahkan media gambar dan memilih gambar yang lebih sesuai, pemilihan suara penutur yang lebih jelas dan efek suara yang lebih lembut, serta menambahkan huruf romaji. Pada penelitian ini hanya mencari tanggapan dari responden saja, oleh karena itu diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mencari efektifitas media “Tensai 1”.

In some high schools in Indonesia, Japanese is one of the subjects that must be followed by the students. However, the allocation of time given by the school for Japanese language subjects are generally limited, i.e. 2x45 minutes with the number of meetings as much as once a week. Limited time and the amount of material that must be learned by the student, the teacher must find and create a learning media. However, not all teachers have a lot of time and ability to create a learning media. Therefore, the authors make media "Tensai 1" as an alternative medium of learning Japanese language is based on the book Sakura 3. In this study discussed on ways of making the media, how to operate the media, and the responses of respondents regarding media "Tensai 1". The method used in this research is the method of research and development ADDIE models. In the process of making media, the author uses the software Adobe Professional Flash CS6. In addition, the authors also use the software Adobe Photoshop CS6 and OJAD (Online Japanese Accent Dictionary) as a support tool in making media. Respondents in this study were eight Japanese high school teacher in Bandung. From the results of the questionnaire can be seen that the media "Tensai 1" as an alternative medium of learning can be said to have either the criterion value obtained was 398. However, besides there are also suggestions for improvement of media "Tensai 1" among others, the question the fukushuu propagated, adding to the image and choose the appropriate image, the selection of speakers sound more clearer and softer, as well as adding letters romaji. In this study are just looking for a response from respondent, therefore, be expected at future studies could look for the effectiveness of media "Tensai 1".

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-andiniqodr-36328