Mata pelajaran bahasa Jepang di beberapa sekolah hanya dijadikan mata pelajaran tambahan atau pilihan saja. Mata pelajaran bahasa Jepang yang dilakukan satu kali dalam seminggu membuat proses belajar mengajar kurang efektif dengan materi pembelajaran yang cukup banyak. Pada kurikulum 2013 selain menuntut siswa untuk belajar dengan mandiri, guru juga dituntut untuk bisa membuat media alternatif pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Namun kurangnya kemampuan guru dan keterbatasan waktu dalam membuat media alternatif pembelajaran membuat guru tidak dapat merealisasikannya. Oleh karena itu, penulis membuat media Tensai 3 sebagai media alternatif pembelajaran bahasa Jepang berdasarkan buku Sakura jilid 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan media, cara penggunaan media, serta tanggapan responden terhadap media Tensai 3. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Pada proses pembuatan media, penulis menggunakan software Adobe Flash CS6, Adobe Photoshop CS6, serta bantuan suara penutur dari Online Japanese Accent Dictionary (OJAD) sebagai software pendukung dalam pembuatan media. Responden dalam penelitian ini adalah delapan orang guru bahasa Jepang SMA yang berada di kota Bandung. Berdasarkan tanggapan responden secara keseluruhan mengenai materi media dan tampilan media, media Tensai 3 termasuk ke dalam interval baik dengan nilai kriterium berjumlah 392. Namun dalam media Tensai 3 masih terdapat kekurangan yaitu fukushuu dan gambar yang kurang banyak, pemilihan gambar yang kurang sesuai, efek suara terlalu kencang, jenis huruf yang terlalu kecil, dan kurangnya penggantian kata menjadi bentuk pasif, negatif, dan lain-lain. Pada penelitian ini, hanya mencari tanggapan dari responden saja, oleh karena itu diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mencari keefektivitasan media Tensai 3.

Japanese subjects in the schools were used as additional subjects or optional. Japanese subjects performed once a week, making the learning process less effective with quite a lot of learning materials. In the 2013 curriculum, in addition to requiring the student to learn independently, teachers are also required to be able to create an innovative and creative alternative media learning. However, the lack of ability and time in making alternative learning media makes the teacher are unable to make it happen. Therefore, the authors make the media Tensai 3 as an alternative Japanese learning media based on the book Sakura volumes 3. This research are aim to find out how to create the media, how to use the media, as well as respond from the respondents to the media Tensai 3. The method used is research and development method ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). In the process of making media, the authors use Adobe Flash CS6, Adobe Photoshop CS6, as well as assistance from the speakers of Online Japanese Accent Dictionary (OJAD) as the supporting software in media making. Respondents in this study were eight Japanese high school teachers in the city of Bandung. Based on the overall responses of respondents regarding media content and display media, media Tensai 3 classified as good interval with criterion value amounted to 392. However, in the media Tensai 3, there are still shortcomings that fukushuu and picture are a lot less, less appropriate selection of images, aloud sound effects, the font size is too small, and the lack of replacement of the word into the passive, negative, and others. In this study, the authors simply looking for a response from respondent, therefore, it is expected in future studies could look for the effectiveness of media Tensai 3.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-dithakames-36332