Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Menentukan Rasio Mol H2SO4/Al2O3 dan Waktu Reaksi Optimum pada Pembuatan Tawas Kalium [KAl(SO4)2.12 H2O] dari Coal Fly Ash
Anditania Sari Dwi Putri (2017) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Coal Fly Ash (CFA) adalah limbah hasil proses pembakaran batubara yang termasuk ke dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Penelitian ini dimaksudkan untuk memanfaatkan alumina (Al2O3) yang terkandung dalam CFA menjadi produk tawas yang memiliki nilai ekonomi. CFA yang digunakan memiliki kandungan Al2O3 sebesar 23,3 %. Produk tawas yang dihasilkan adalah Potassium Aluminium Sulfat Dodeka Hidrat [KAl(SO4)2.12H2O]. Tahapan percobaan meliputi memisahkan Fe2O3 dari CFA menggunakan magnet, mencuci CFA dengan aquadest, mereaksikan CFA dengan asam sulfat, kristalisasi, dan mengeringkan produk tawas yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, variabel yang divariasikan adalah rasio mol H2SO4/Al2O3 (3,9;4,5;5,1;5,7) dan waktu reaksi (40, 50, 60 menit). Reaksi dilakukan dengan asam sulfat konsentrasi 40%, pada temperatur 100oC dan kecepatan pengadukan sebesar 450 rpm. Hasil reaksi ditambahkan kalium sulfat (K2SO4) sebanyak 100 gram untuk setiap 400 ml asam sulfat untuk menghasilkan tawas [KAl(SO4)2.12H2O]. Produk tawas yang dihasilkan semakin banyak seiring dengan kenaikan rasio mol H2SO4/Al2O3 dan lama waktu reaksi dengan produk tawas tertinggi sebanyak 21,82 gram pada rasio mol H2SO4/Al2O3 5,7 dan waktu reaksi 60 menit. Produk tawas dianalisa sifat fisika dan kimia dengan hasil titik leleh 87,7oC, densitas 1,6496 gram/cm3, dan pH 3,37. Untuk menguji kinerja produk tawas yang dihasilkan dilakukan dengan metode Jar Test dan diperoleh dosis optimum sebesar 52 ppm. Kata kunci: CFA, alumina, asam sulfat, kalium sulfat, tawas.
Ringkasan Alternatif
Coal Fly Ash (CFA) is a waste resulted from coal combustion process that is included in the hazardous materials and toxic waste. This research is intended to utilize alumina (Al2O3) that contained in CFA of alum products that have economic value. The CFA that used contain 23,3% Al2O3. The alum product is Potassium Aluminum Sulfate Dodecahydrate [KAl(SO4)2.12H2O]. The experiment steps were separation of Fe2O3 from CFA using magnet, CFA washing using aquadest, reacting sulfuric acid with CFA, crystallization and drying. In this research, varied parameters were mol ratio of H2SO4/Al2O3 ( 3.9; 4.5; 5.1; 5.7 ) and reaction time ( 40, 50, 60 minutes ). The reaction was conducted by adding sulfuric acid 40%. The temperature of reaction was 100oC with stirring speed of 450 rpm. Reaction result was added by potassium sulfate (K2SO4) with 100 gram for every 400 ml sulfuric acid adding to produce alum kalium [KAl(SO4)2.12H2O]. Yield product increased with the increase of mol ratio H2SO4/Al2O3 and reaction time, with the highest alum product was 21,82 gram in mole ratio of H2SO4/Al2O3 5.7 and 60 minutes reaction time. Producted alum was analysed by physics and chemistry properties, the results are the melting point of 87,7oC, density of 1,6496 grams/cm3, and pH of 3,37. The performance test of alum product was conducted by jar test method and provided optimum dose of 52 ppm. Keywords: CFA, alumina, sulfuric acid, potassium sulfate, alum.
Sumber