Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Model Peta Tiga Dimensi Daerah Banjir Di Kota Cimahi Menggunakan Perangkat Lunak Global Mapper
Riki Kartika (2017) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Banjir beberapa tahun terakhir sering terjadi di Kota Cimahi. Untuk meminimalisir kerugian yang lebih besar, pemerintah Kota Cimahi dapat melakukan pengendalian banjir baik secara struktural maupun non-struktural. Pengendalian banjir dapat dilakukan dengan membuat model peta tiga dimensi. Peta banjir menggunkan perangkat lunak Global Mapper untuk membuat tampilan peta dalam bentuk tiga dimensi dan untuk memberikan informasi mengenai daerah genangan banjir. Peta banjir dibuat berdasarkan kondisi eksisiting dan peta proyeksi simulasi banjir 6 tahun mendatang. Berdasarkan kondisi eksisting banjir di Kota Cimahi pada tahun 2010-2016 menunjukan bahwa banjir terjadi di Kecamatan Cimahi Selatan, Kelurahan Cigugur tengah, Kelurahan Citeureup, Cibabat dengan kedalaman rata-rata 1-3 meter, sedangkan pada peta eksisting banjir menggunakan software Global Mapper daerah yang terkena banjir hanya daerah Kecamatan Cimahi Selatan. Sedangkan daerah Cimahi Utara tidak terkena banjir. Penyebab banjir di Kota Cimahi adalah saluran drainase, penyempitan sungai, dan alih fungsi lahan. Peta proyeksi luas banjir menggunakan penyederhanaan perhitungan rumus regresi linier, tanpa memperhitungkan variabel lain. Diperoleh data tahun 2017 banjir kedalaman banjir 3,5 meter, banjir terjadi hingga SMP Negeri 4 Cimahi, untuk tahun 2018 kedalaman 3,7 meter terjadi hingga Kantor Polisi Pharmindo, tahun 2019 banjir terjadi sedalam 4,0 meter banjir terjadi sampai wilayah PT Dwjiwatex, tahun 2020 kedalaman 4,3 meter, banjir terjadi hingga wilayah Jl. Kalasan V, dan PT. Bangun Usaha Nusantara, tahun 2021 kedalaman banjir mencapai 4,6 meter lokasi yang terkena banjir hingga Bina Usaha Cipta Prima, dan tahun 2022 kedalaman banjir mencapai 4,8 meter daerah yang terkena banjir hingga PT. Garuda Mas Semesta. Kata Kunci: Banjir, Kota Cimahi, software Global Mapper.
Ringkasan Alternatif
The flood disaster occurs in the last few years often in the Cimahi city. In order to minimize the larger losses, Cimahi City Government can do flood control both structural and non-structural. The flood control can be done by making a three dimension map model. The Map model of flood uses Global Mapper software to make the view of map in the form of three dimension and give the information about flood areas. The flood map is made based on the existing condition and the flood simulation projection map of the next six years. Based on the existing condition of flood in Cimahi City in 2010-2016, it shows that the flood occured at South Cimahi,Centre Cigugur district, Citeureup and Cibabat with an average depth of 1-3 metres, whereas on a map of flood using Global Mapper software, the area affected by flooding is only South Cimahi Subdistrict areay and the area north of Cimahi is not affected by the flood. The causes of flooding in Cimahi City are drainage channels, river narrowing, and functional shift of the land. The Flood Projection Map uses a simplified linear regression formula calculation without taking into account other variables. It is obtained the data which show that in 2017 the flood depth is 3.5 meters and occurs up to SMP Negeri 4 Cimahi; in 2018 the flood is 3.7 meters in depth and occurs until Pharmindo Police Station; in 2019 the flood is 4.0 meters in depth and occurs until the area PT Dwjiwatex; in 2020 it is 4.3 meters in depth and occurs until Jl. Kalasan V and PT. Bangun Usaha Nusantara; in 2021 the depth of flood reaches 4.6 meters and the location affected is up to Bina Usaha Cipta Prima, and in 2022 the depth of flood reaches 4.8 meter and flood occurs until PT. Garuda Mas Semesta area. Keywords: flood, Cimahi City, Software Global Mapper.