Mesin uji tarik Tarno Grocki di laboratorium bahan dan metalurgi Jurusan Teknik Mesin Polban tidak dapat dipergunakan karena ada beberapa komponen mesin yang mengalami kerusakan. Pengolah data sensor perubahan gaya yang dilakukan pada modifikasi sebelumnya hanya menggunakan resolusi rendah yaitu ADC 12 bit, software akuisisi data tidak menampilkan data real time, respon pengolah data perubahan panjang yang lambat dan rangkaian penguatan yang kurang bagus untuk sensor load cell sehingga pembacaan data kurang presisi dan timbul noise yang tinggi. Agar mesin uji tarik dapat digunakan kembali dan untuk meningkatkan kualitas mesin, maka dilakukan modifikasi sistem akuisisi data dan perbaikan komponen yang rusak. Adapun hal-hal yang dilakukan pada tugas akhir ini yaitu memodifikasi sistem akuisisi data digital input 12 bit menjadi 16 bit pada perubahan gaya menggunakan ADC eksternal ADS 1115, pembuatan hardware akuisisi data menggunakan Arduino UNO dan Arduino Nano, pemakaian penguat instrumentasi INA125P pada sensor load cell, pemakaian software interface PLX DAQ untuk akuisisi data, memperbaiki dan menganalisis komponen-komponen mesin yang rusak sampai dengan analisis hasil pengujian mesin uji tarik. Setelah dilakukan modifikasi dan perbaikan, mesin uji tarik dapat digunakan kembali dengan menggunakan software sistem akusisi data PLX DAQ yang mampu menampilkan data secara real time grafik maupun spreadsheet. Dari hasil pengujian, didapatkan selisih pengujian dengan mesin lain yang telah tersertifikasi yaitu sebesar 2,7% atau 44,5 kg untuk sensor perubahan gaya dan 2,54% atau 0,75 mm untuk sensor perubahan panjang serta maksimum noise yang terjadi hanya 4,096 kg pada skala 8000 kg.

The Tarno Grocki Tensile Test Machine in the materials and metallurgy laboratory of Mechanical Engineering Departement Polban cannot be used because there are some engine components that were damaged. Force changes sensor data processor which made on the previous modification is used low resolution that is ADC 12 bit, acquisition data software not show real time data, low respone for length change sensor and the lack of good of amplifier circuit for load cell sensor, so that the data reading was not too precision and the noise becomes higher. To make the tensile test machine can be used back also improve the quality of machine, therefore, we perform the modification of the data acquisition system and repair the ruined components. As for the things to do in this final project is modify the 12 bits digital data input acquisition system to 16 bits on changes force using ADS 1115 external ADC, manufacture the acquisition data hardware using Arduino UNO and Arduino Nano, application INA125P instrumentation amplifier on the load cell sensor, application PLX DAQ interface software for data acquisition, repairing and analyzing the damaged engine components until the analysis of the testing maschine result. After doing the modification and repair, the tensile test machine can be re-use for practice or research purposes using the PLX DAQ acquisition data software system which is able to display the data in a real time graph as well as spreadsheet. From the testing result, we’ve got the difference between the testing machine result and the sertified machine is 2.7% or 44,5 kg for force changes sensor, 2.54% or 0,75 mm for length changes sensor, and the maximum noise that occurs only 4.096 kg scale of 8000 kg.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-muhammadfa-6951