Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Museum Kereta Api Ambarawa
Aji Nurcahyo NIM. (2014) | Skripsi | Desain Interior
Bagikan
Ringkasan
ÃâWhat, sir, you would make a ship sail against the wind and currents by lighting a bonfire under her deck? I pray you, execuse me, I have no time for such nonsenseÃâ -Napoleon Bonaparte, when told of Robert Fulton Steamboat, 1800s. Sepintas dari ungkapan tersebut menyiratkan ketidak percayaan Napoleon atas penemuan kapal uap. Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt perkembangannya telah masuk kedalam berbagai segi kehidupan dan memasukan dunia kedalam zaman baru yang dikenal dengan Revolusi Indrustri. Revolusi Industri memungkinkan pengerjaan sesuatu menjadi lebih mudah dan memungkinkan kita untuk melakukan perjalanan dengan waktu yang lebih singkat dari sebelumnya dengan mekanisme mesin. Dalam hal transportasi, cara kerja mesin uap ini diaplikasikan ke dalam mesin kereta uap dan berangsur-angsur dibawa ke Indonesia oleh Pemerintah Kolonial Belanda di era penjajahan. Kereta api yang dalam bahasa Jawa disebut Sepur pun merupakan serapan bahasa Belanda untuk kereta api dari asal kata Spoorwegen. Museum Kereta Api Ambarawa yang berada di Jawa Tengah kini menjadi salah satu tempat peristirahatan terakhir bagi lokomotif kereta uap peninggalan Kolonial Belanda yang terbesar di Indonesia selain dari Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. Karena posisi itulah Museum Kereta Api Ambarawa selain sebagai warisan pengetahuan yang ditinggalkan pemerintahan kolonial juga merupakan cerminan dari perkembangan zaman di Indonesia pada skala nasional.
Ringkasan Alternatif
ÃâWhat, sir, you would make a ship sail against the wind and currents by lighting a bonfire under her deck? I pray you, execuse me, I have no time for such nonsenseÃâ -Napoleon Bonaparte, when told of Robert Fulton Steamboat, 1800s. At first glance of the phrase implies distrust of Napoleon on the discovery of the steam boat. Since the invention of the steam engine by James Watt's development has entered into various facets of life and enter the world into a new era known as the Industrial Revolution. The Industrial Revolution allowed workmanship something becomes easier and allows us to travel with a shorter time than ever with the machine mechanism. In terms of transportation, the workings of the steam engine was applied to the steam train engine and gradually brought to Indonesia by the Dutch colonial government in the colonial era.Train which is in Java language called Sepur is originally from Dutch word for train ÃâSpoorwegenÃâ. Ambarawa Railway Museum is located in Central Java has become one of the final resting place for the steam locomotive legacy of Dutch colonial in Indonesia apart from the Taman Mini Indonesia Indah Transportation Museum Indah (TMII) in Jakarta. Because of that position Railway Museum Ambarawa besides as legacy of knowledge left by colonial rule, it was a reflection of the changing times in the Indonesian national scale.
Sumber
Judul Serupa
- Museum Kereta Api Soreang