Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Optimasi Kondisi Operasi Degradasi Air Limbah PT. Pindodelli dengan Metode Sequencing Batch Reactor
Asep Jumria Hatigoran (2017) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Sequencing Batch Reactor (SBR) merupakan pengembangan teknologi Lumpur Aktif (Activated Sludge) yang tidak memerlukan Clarifier sebagai tangki sedimentasi yang berfungsi mengembalikan sebagian sludge (return activated sludge) dalam menjaga konsentrasi mikroorganisme dalam Bak Lumpur Aktif. Keunggulan lain dari teknologi SBR ini adalah waktu aerasi yang lebih singkat dari sistem Lumpur Aktif. Aerasi yang diperlukan dalam SBR tidak harus selama 24 jam dalam sehari namun sesuai dengan tahapan aerasi dalam siklus pengoperasian SBR. Penerapan teknologi baru ini diusulkan sebagai masukan/alternatif pengolahan air limbah bagi PT Pindo Delli Pulp and Paper Mills I yang masih menggunakan Bak Lumpur Aktif sebagai pengolah air limbahnya. Penelitian dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yaitu tahap optimasi kadar pospor dalam nutrisi, optimasi waktu tinggal hidrolis (Hydraulic Retention Time/HRT) dalam reaktor, dan waktu aerasi dalam proses degradasi air limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar pospor optimum dalam nutrisi diperoleh dari nutrisi MKP (Mono Kalium Phospate) dengan perbandingan COD:N:P = 100:5:1,5. Dengan perbandingan nutrisi ini diperoleh penyisihan COD pada rentang 75-94%. HRT optimum diperoleh pada waktu tinggal selama 7 hari dengan penyisihan COD pada rentang 84-98 %. Waktu aerasi optimum diperoleh pada aerasi 16 jam dengan penyisihan COD pada rentang 84-97%. Dengan mempertimbangan sisi pembiayaan, kondisi operasi optimum SBR yang diusulkan ke PT Pindo Delli Pulp and Paper Mills I adalah penggunaan senyawa pospat cair sebagai sumber unsur pospor, HRT 7 hari, dan waktu aerasi 16 jam. Nutrisi pospat cair sebagai sumber unsur pospor dapat menghasilkan penyisihan COD pada rentang 75-94 %; yang tidak jauh berbeda pada penyisihan COD yang menggunakan nutrisi MKP (Mono Kalium Phospate). Kata kunci: SBR, pospor, HRT, waktu aerasi, penyisihan COD.
Ringkasan Alternatif
Sequencing Batch Reactor (SBR) is a new wastewater treatment technology developed from an activated sludge technology. SBR does not require a Clarifier to return a part of activated sludge in the effluent stream to maintain the right concentration of microorganisms in the Activated Sludge Basin (ASB). Another advantage of SBR is the aeration time needed is shorter than the aeration time needed in ASB. The aeration time in SBR is not 24 hours a day but it depends on the aeration step in the SBR cycle operation. The application of a new technology of SBR is proposed to be an alternative wastewater treatment in PT PindoDelli Pulp and Paper Mills I, which has still applied the conventionalActivated Sludge Basin as their wastewater treatment system. This research is conducted within 3 (three) steps: optimization of phosphor nutrient in the nutrition, optimization of Hydraulic Retention Time (HRT) in the reactor, and optimization of aeration time towards degradation process of wastewater. Results of the study showed that optimum phosphor nutrient was obtained from phosphate chemical of MKP(Mono Kalium Phospate) with the nutrition composition of COD:N:P = 100:5:1,5.This composition of nutrition resulted in the treatment efficiencies in the range of 75-94%. Optimum HRT was obtained from the retention time of 7 days with the treatment efficiencies in the range of 84-98 %. The optimum aeration time was 16 hours with the treatment efficiencies in the range of 84-97%. Considering the operation cost involved, optimum operation conditions of SBR proposed to PT PindoDelli Pulp and Paper Mills I are the utilization of liquid phosphate as the source of phosphor nutrient, 7 days of HRT, and aeration time of 16 hours. The liquid phosphate as the source of phosphor nutrient resulted in the treatment efficiencies in the range of 75.-94%, which are not much different with the treatment efficiencies obtained from nutrition of MKP(Mono Kalium Phospate). Key words: SBR, phospor, HRT, aeration time, treatment efficiencies.