Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
OPTIMASI PENAMBAHAN KARBON AKTIF, ARANG SEKAM, DAN CAMPURAN KARBON AKTIF-ARANG SEKAM PADA EFLUEN PROSES KOAGULASI FLOKULASI UNTUK MENAIKKAN KUALITAS HASIL OLAHAN DAN NILAI KALOR LUMPUR
Allensius Karelsta H. (2013) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Limbah cair merupakan masalah utama dalam industri batik karena polutan yang terkandung dalam limbah cair tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan khususnya badan air jika tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Parameter TSS, pH, kekeruhan, dan warna merupakan parameter yang perlu diturunkan apabila nilainya di atas baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis koagulan optimum pada proses koagulasi-flokulasi limbah cair batik yang berasal dari industri UMKM di Cimahi dan menentukan nilai kalor yang sesuai dengan baku mutu layak bakar dari campuran antara limbah padat dalam lumpur dengan karbon aktif, arang sekam, atau campuran karbon aktif-arang sekam. Proses pengolahan awal limbah cair batik dilakukan dengan cara koagulasi-flokulasi dan dilanjutkan dengan variasi penambahan bahan tambahan yaitu karbon aktif, arang sekam, dan campuran karbon aktif-arang sekam ke dalam efluen hasil proses koagulasi-flokulasi yang telah menggunakan dosis koagulan optimum. Selanjutnya dilakukan proses penyaringan dari campuran bahan tambahan dengan efluen, pengeringan lumpur hasil proses koagulasi-flokulasi dan bahan tambahan yang tersaring, serta pengujian nilai kalor padatan. Koagulan yang digunakan adalah tawas dengan variasi dosis 600Ãâ3200 ppm.Hasil penelitian menunjukkan dosis tawas optimum adalah 2000 ppm dan komposisi bahan tambahan yang baik dalam menaikkan nilai kalor padatan adalah karbon aktif dan campuran karbon aktif-arang sekam, karena pada komposisi ini nilai kalor telah mencapai baku mutu layak bakar yaitu ≥ 2500 kkal/kg. Kata Kunci : Koagulasi, Flokulasi, Tawas, Nilai Kalor.
Ringkasan Alternatif
The liquid waste is a major problem in batik industry, due to pollutant contained in the waste water is polluting the environment, especially water body, if the wate water is not treated. TSS, pH, turbidity, and colour the parameters that need to be reduced, if the value is above the quality standard. This study aims to determine the optimum coagulant dose on coagulation-flocculation process of waste water resulted from batik industry UMKM in Cimahi and to determine the calorific value of solid waste produced.. Waste water pre Ãâ treatment process of batik was performed by coagulation-flocculation followed by the addition of various dose of activated carbon ,charcoal husk, and activated carbon-charcoal husk mixture into the effluent of coagulation-flocculation at optimum coagulant dosage. Then the mixture was screened, the sludge was dried. Then to coagulation - flocculation and additional materials are filtered, and the calorific value of solid testing. Coagulants used were alum with dose variation of 600 Ãâ 3200 ppm. The result showed that the optimum dose of alum is at 2000 ppm and variation of additional material that can increase calorific value of solid well were activated carbon and mixture of activated carbon-husk charcoal, that meet the requirement of quality standard of ≥2500kcal/kg. Keywords: coagulation, flocculation, Tawas, Calorific Value.