Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
OPTIMASI PROSES PENGOMPOSAN DENGAN METODE LUBANG RESAPAN BIOPORI
Ratna Sugiyama (2013) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku proses pengomposan dan mengetahui kondisi terbaik dari pengomposan dengan cara pemanfaatan Lubang Resapan Biopori. Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori. Sampah organik yang digunakan adalah dedaunan kering. Analisis yang dilakukan adalah uji daya serap air di dalam tanah, pengukuran terhadap penurunan ketinggian sampah, % pengomposan total, dan jumlah LRB. Variabel-variabel yang dianalisa dibedakan berdasarkan proses pemasukkan bahan baku (LRB batch & kontinyu), kelembaban (LRB Drainase & Kering) dan kedalaman (LRB 1 m, þ m, &ý m. Kondisi LRB terbaik dibagi atas tiga bagian yaitu kedalaman 1 meter, dengan pemasukan sampah secara kontinyu, dan suasana yang lembap (basah). Serapan air di dalam tanah sangat tergantung pada karakteristik dan kondisi tanah dengan kecepatan daya resapan air awal (v0) maksimum sebesar 1,2 L/menit yang diperoleh LRB kontinyu. Setelah proses pengomposan serapan air semakin meningkat. Kecepatan daya resap air tanah akhir (va) maksimum sebesar 18,05 diperoleh oleh LRB kering. Kata kunci : biopori, lubang resapan biopori, LRB, kompos, resapan air.
Ringkasan Alternatif
Biopore are holes in the ground formed by various activities of organisms in the ground, such as worms, plant roots, termites and other soil fauna. The purpose of this study was to utilize organic waste as a raw material of composting process and find the best conditions of composting by the use of Biopore Absorbing Hole. Biopore Absorbing Hole (BAH) is a cylindrical hole created vertically into the ground with a diameter of 10 cm and a depth of about 100 cm, or in the case of soil with a shallow water table, not to exceed the depth of the groundwater. The hole was filled with organic waste to create biopore. Dry leaves were used as organic waste. The analysis performed was a test of water absorption in the soil, measuring the height of waste reduction, calculating the precentage of total decomposition and value of BAH. The variables analyzed were distinguished by the entry of raw materials (batch & continuous BAH), humidity (Drainage & Dry BAH) and depth (BAH 1 m, m þ, and ý m). The best condition of BAH was divided by three parts of BAH, i.e. depth of 1 meter, with continuous waste feeding, and humid condition. Water infiltration in the soil depended on soil characteristics and maximum water absorption power at the beginning (V0) of 1.2 L / min obtained from continuous BAH. After composting process the water infiltration increased. The maximum water infiltration at the end (Va) was 18.05 obtained from the dry BAH. Keywords: biopore, biopore absorbing hole, BAH, compost, water infiltration.