Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Optimasi Suhu Curing Dan Konsentrasi Bahan Tahan Api Pada Pembuatan Kain Katun Tahan Api Dengan Metode Pad-Dry-Cure
Mohammad Idris Asyraf Ali (2020) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Kebutuhan kain dengan sifat tahan api yang tinggi menuntut industri tekstil mampu memproduksi kain dengan standar tahan api. Penggunaan bahan tahan api di beberapa industri tekstil yaitu berkisar di konsentrasi 3% atau bahkan lebih untuk beberapa jenis kain. Balai Besar Tekstil (BBT) merupakan balai penelitian yang bergerak di bidang tekstil yang telah melakukan penelitian mengenai kain tahan api pada kain katun yang dapat dijadikan rekomendasi untuk digunakan di industri tekstil. Pada penelitian tersebut, penggunaan bahan tahan api berbasis fosfor dan suhu proses curingnya belum melalui tahapan optimasi. Pada penelitian ini, optimasi dilakukan terhadap suhu curing dan konsentrasi bahan tahan api dengan melakukan variasi suhu curing yang terdiri dari 130℃, 140℃, 150℃, dan 160℃, kemudian variasi konsentrasi bahan tahan api yang terdiri dari 0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 3,0%. Dari hasil optimasi tersebut, diperoleh suhu curing optimum yaitu 140℃ dan konsentrasi bahan tahan api optimum yaitu 2,0%. Sehingga, hasil optimasi ini dapat memberikan rekomendasi pembuatan kain katun tahan api yang lebih efisien dalam penggunaan bahan tahan api dan suhu curingnya.
Ringkasan Alternatif
Flame retardancy requires the textile industry to be able to produce the fabrics with flame retardant properties. The use of FR materials concentration in several textile industries is about 3% or even more for some types of fabric. Balai Besar Tekstil (BBT) is a research center engaged in the textile sector which has researched flame retardant fabrics on cotton fabrics which can be used as recommendations for use in the textile industry. In that study, the use of Phosphorus-based FR materials and the process temperature has not been through the optimization stage. In this syudy, optimization of the making of flame retardant cotton fabric is done by coating variations on the curing temperature and the concentration of FR material on process of making by varying thr curing temperature consisting of 130℃, 140℃, 150℃, and 160℃, then variations in the concentration of FR material consisting of 0,5%, 1,0%, 2,0% and 3,0%. From the results of this optimization, the optimum curing temperature is 140℃ and the optimum concentration of FR material is 2%. Thus, the results of this optimization can provide recommendations for making flame retardant cotton fabrics that are more efficient in the use of FR materials and curing temperatures.
Sumber