Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DI PT (PERSERO) ANGKASA PURA II CABANG BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
Nuraeni (2006) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
ASBTRAK
Sumber daya manusia merupakan asset yang paling berharga dalam menunjang keberhasilan suatu perusahaan Untuk itu perlu dilakukan pengembangan terhadap tenaga kerja yang ada di perusahaan. Sistem performance appraisal atau penilaian kinerja merupakan salah satu bagian dalam proses pengembangan tersebut. Melalui penilaian kinerja tersebut perusahaan dapat mengukur kinerja karyawannya, mengevaluasi efektif tidaknya suatu program kerja dan dapat mengukur efektifitas suatu pekerjaan. Selain itu, penilaian kinerja dapat dijadikan pedoman dalam membuat keputusan-keputusan yang berkenaan dengan personalian seperti promosi dan kenaikan gaji. Begitupun dengan PT (Persero) Angkasa Pura II Cab. Bandara Husein Sastranegara Bandung yang berada di Jln. Pajajaran No. 156 Bandung yang menyelenggarakan usaha jasa penerbangan serta melakukan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan jasa penerbangan, dalam upaya pengembangan dan meningkatkan kualitas karyawannya, perusahaan telah melaksanakan penilaian kinerja yang disebut Penilaian Kinerja Karyawan (PKK). Dilihat dari perencanaan kinerja yang ditentukan bersama-sama dengan atasan, penilai hanya memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan kinerja dan karakteristik-karakteristik karyawan, hasil penilaian dikelompokkan kedalam suatu range kemudian digolongkan ke dalam tingkat prestasi tertentu, pemisahan para karyawan kedalam berbagai klasifikasi yang berbeda dan penilaian hanya dilakukan oleh atasan, maka dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan yaitu kombinasi antara ranting scales, forced distribution, dan checklist. Dalam melaksanakan penilaian kinerja karyawan, PT (Persero) Angkasa Pura II Cab. Bandung dihadapi beberapa masalah yaitu, kurangnya kesadaran dari karyawan akan arti pentingnya penilaian, unsur yang dinilai banyak yang bersifat subjektif, ketelambatan dalam pengembalian hasil penilaian dan masing-masing unit kerja kepada bagian Kepegawaian dan Umum. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu, membuat standar yang dapat dipahami oleh seluruh karyawan, unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja karyawan bersifat objektif dan dibuat sanksi bagi unit-unit yang terlambat dalam mengembalikan hasil penilaian ke bagian kepegawaian dan umum.
Ringkasan Alternatif
ASBTRAK
Sumber daya manusia merupakan asset yang paling berharga dalam menunjang keberhasilan suatu perusahaan Untuk itu perlu dilakukan pengembangan terhadap tenaga kerja yang ada di perusahaan. Sistem performance appraisal atau penilaian kinerja merupakan salah satu bagian dalam proses pengembangan tersebut. Melalui penilaian kinerja tersebut perusahaan dapat mengukur kinerja karyawannya, mengevaluasi efektif tidaknya suatu program kerja dan dapat mengukur efektifitas suatu pekerjaan. Selain itu, penilaian kinerja dapat dijadikan pedoman dalam membuat keputusan-keputusan yang berkenaan dengan personalian seperti promosi dan kenaikan gaji. Begitupun dengan PT (Persero) Angkasa Pura II Cab. Bandara Husein Sastranegara Bandung yang berada di Jln. Pajajaran No. 156 Bandung yang menyelenggarakan usaha jasa penerbangan serta melakukan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan jasa penerbangan, dalam upaya pengembangan dan meningkatkan kualitas karyawannya, perusahaan telah melaksanakan penilaian kinerja yang disebut Penilaian Kinerja Karyawan (PKK). Dilihat dari perencanaan kinerja yang ditentukan bersama-sama dengan atasan, penilai hanya memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan kinerja dan karakteristik-karakteristik karyawan, hasil penilaian dikelompokkan kedalam suatu range kemudian digolongkan ke dalam tingkat prestasi tertentu, pemisahan para karyawan kedalam berbagai klasifikasi yang berbeda dan penilaian hanya dilakukan oleh atasan, maka dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan yaitu kombinasi antara ranting scales, forced distribution, dan checklist. Dalam melaksanakan penilaian kinerja karyawan, PT (Persero) Angkasa Pura II Cab. Bandung dihadapi beberapa masalah yaitu, kurangnya kesadaran dari karyawan akan arti pentingnya penilaian, unsur yang dinilai banyak yang bersifat subjektif, ketelambatan dalam pengembalian hasil penilaian dan masing-masing unit kerja kepada bagian Kepegawaian dan Umum. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu, membuat standar yang dapat dipahami oleh seluruh karyawan, unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja karyawan bersifat objektif dan dibuat sanksi bagi unit-unit yang terlambat dalam mengembalikan hasil penilaian ke bagian kepegawaian dan umum.
Sumber
Judul Serupa
- BENTUK-BENTUK INSENTIF DI PT (PERSERO) ANGKASA PURA II CABANG HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
- PROSEDUR PELATIHAN KARYAWAN DI PT (PERSERO) ANGKASA PURA II CABANG BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
- Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Udara Husein Sastranegara Bandung
- Kecerdasan Emosional Dan Narsisme Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Angkasa Pura Ii (Persero) Husein Sastranegara Bandung
- Insentif Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Angkasa Pura Ii (Persero) Husein Sastranegara Bandung