Uap tidak hanya digunakan untuk sumber energi pembangkit listrik, namun uap dibutuhkan juga di sektor industri proses, baik komersial maupun non komersial. PT. Medion Farma Jaya adalah salah satu industri yang bergerak di bidang farmasi yang menggunakan energi uap untuk aktivitas produksinya. Uap ini dihasilkan dari mesin konversi yang disebut boiler. Masalah utama pada boiler adalah penurunan efisiensi kerja sehingga konsumsi bahan bakar menjadi boros. Audit energi pada boiler sangat diperlukan untuk memantau, mengevaluasi, serta menganalisis peluang penghematan energi yang dapat diterapkan. Audit energi pada boiler dilakukan dua tahap, yaitu audit awal yang mencakup informasi umum objek yang diaudit, spesifikasi, serta peralatan ukur yang terpasang, dan audit rinci yang mencakup pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan audit energi dianalisis sehingga dapat memberikan rekomendasi tindakan konservasi yang paling tepat untuk diimplementasikan. Jumlah bahan bakar yang dikonsumsi boiler sebesar 0,01 L/s. Lalu, efisiensi boiler dengan metode langsung (direct) diperoleh nilai tertinggi sebesar 80,59% dan terendah sebesar 76,94%. Sedangkan metode tidak langsung (indirect) diperoleh nilai efisiensi tertinggi sebesar 85,34% dan efisiensi terendah sebesar 84,26%. Dari hasil perhitungan efisiensi tidak langsung diperoleh titik-titik pemborosan energi tertinggi, yaitu pada gas buang kering dengan nilai kehilangan panas rata-rata sebesar 7,65% dan kandungan hidrogen dalam bahan bakar dengan nilai kehilangan panas rata-rata sebesar 6,66%. Untuk mengatasi kehilangan panas akibat gas buang kering direkomendasikan pemasangan Variable Speed Drive (VSD) dan sensor suhu oksigen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari 85,02% sampai 87,97%. Kata kunci: boiler, audit energi, peluang penghematan energi, tindakan konservasi energi.

Steam is not only used for energy sources for electricity generation, but steam is also needed in the industrial sector, both commercial and non-commercial. PT. Medion Farma Jaya is one of the industries work in the pharmaceutical industry that uses steam energy for its production activities. This steam is produced by a conversion machine called a boiler. The main problem with boilers is decrease in work efficiency so that fuel consumption becomes wasteful. Energy audits on boilers are needed to monitor, evaluate, and analyze energy-saving opportunities that can be applied. The energy audit of the boiler is carried out in two ways, namely the initial audit which includes general information on the audited object, specifications, and installed measuring equipment, and a detailed audit that includes the collection of required data. The results of energy audit activities are analyzed so that recommendations can be provided on the most appropriate conservation measures to be implemented. The amount of fuel consumed by the boiler is 0.01 L / s. Then, the efficiency of the boiler with a direct method obtained the highest value of 80.59% and the lowest was 76.94%. While the indirect method obtained the highest efficiency value of 85.34% and the lowest efficiency of 84.26%. From the indirect method, the highest energy waste points, namely in the dry exhaust gas with an average heat loss value of 7.65% and hydrogen content in fuel with an average heat loss value of 6.66%. To overcome heat loss due to the dry exhaust gas, it is recommended to install Variable Speed Drive (VSD) and oxygen temperature sensor, to control the air burner so that increase efficiency from 85.02% to 87.97%. Keywords: boiler, energy audit, energy saving opportunities, energy conservation measures.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-rihmaqiroa-10439