Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah terbesar dalam produksi kelapa sawit dengan komponen serat alam yang terususun dari lignin sebesar 21,27% - 36,68 %, hemiselulosa sebesar 6,61% - 15,96 %, dan selulosa sebesar 35,66 % - 57,75 %. Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit menjadi nanofiber selulosa komposit dengan metode electrospinning. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum dari proses pembuatan nanofiber selulosa komposit dengan metode electrospinning. Proses pembuatan nanofiber selulosa komposit melalui tahap isolasi α-selulosa dengan proses delignifikasi menggunakan Natrium Hidroksida (NaOH) 17.5% (b/v), bleaching menggunakan Hidrogen Peroksida (H2O2) 10% (v/v), Ultrasonikasi dengan daya 750 Watt dan frekuensi 20 kHz pada kondisi proses 40% amplitudo selama 6 jam dengan kosentrasi α-selulosa 0.25% (b/v), dan proses electrospinning dengan laju alir 0.01 mL/menit, jarak TCD (Tip to Collector Distance) sebesar 12 cm, dan variasi tegangan sebesar 13.6 kV, 15 kV, 17.7 kV, dan 20 kV . Produk yang diperoleh berupa nanofiber selulosa komposit berbentuk serat berwarna putih. Karakterisasi nanofiber selulosa komposit dilakukan menggunakan SEM dan FTIR. Berdasarkan hasil karakterisasi, diperoleh hasil nanofiber selulosa komposit yang terbaik yang memiliki rentang diameter 365 - 386 nm pada tegangan 17.7 kV dengan morfologi yang dihasilkan tidak terdapat beads (manik-manik), fiber tidak terputus-putus,dan memiliki diameter yang homogen.

Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) was the largest waste from palm oil production with natural fiber components that composed of 21.27% - 36.68% lignin, 6.61% - 15.96% hemicellulose, and 35, 66% - 57.75% cellulose. In this research, the utilization of empty palm oil bunches into composite nanofiber cellulose using electrospinning method. The purpose of this research was to determine the optimum conditions of the process of making composite nanofiber cellulose using electrospinning method. The process of making composite nanofiber cellulose were through α-cellulose isolation stage with delignification process with Sodium Hydroxide (NaOH) 17.5% (w / v), bleaching with Hydrogen Peroxide (H2O2) 10% (v / v), Ultrasonication with 750 Watt of power and 22 kHz of frequent using 40% of amplitudes during 6 hours with concentration of αcellulose 0.25% (w/v), and electrospinning process with 0.01 mL/minutes of flow rate, 12 cm of TCD (Tip of Collector Distance), and variation of voltage 13.6 kV, 15 kV, 17.7 kV, and 20 kV. The product obtained is white fibers composite cellulose nanofiber. Characterization of composite nanofiber cellulose using SEM and FTIR. Based on characterization, the best composite nanofiber cellulose obtained with a diameter range of 365 - 386 nm in voltage of 17.7 kV and morphology hasn’t beads, unbroken fiber, and homogenous diameter.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-151411076f-10529