Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pembangunan Aplikasi Game Kuiz Edukasi 2D Mengenai Kebudayaan Indonesia Menggunakan Speech Recognition
Derri Mahara Dilla NIM. (2012) | Skripsi | Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
Pada umumnya game yang ada di Indonesia dinilai negatif oleh kebanyakan masyarakat. Permasalahannya adalah banyak game yang beredar adalah game-game yang merusak dan yang tak ada konten edukasi di dalamnya. Banyak anak-anak yang ketagihan game yang merusak tersebut. Padahal jika diarahkan dengan benar, game bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Dengan dibangunnya Aplikasi Game Kuiz Edukasi 2D Mengenai Budaya Indonesia Menggunakan Speech Recognition (pengenalan suara), Selain bermaksud menciptakan hal baru dengan interaksi suara, aplikasi ini juga bertujuan untuk melestarikan kebudayaan, melatih pengucapan kata, dan mengambil manfaat dalam bermain sambil belajar khususnya untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD). Aplikasi game kuiz edukasi 2D mengenai kebudayaan Indonesia menggunakan speech recognition adalah aplikasi yang diharapkan dapat membantu pembelajaran kebudayaan Indonesia untuk Sekolah Dasar dan melatih pengucapan dengan konten bahasa Indonesia.
Ringkasan Alternatif
Generally game exist in Indonesia assessed negativity by many society. ItÃâs problems is a lot of circulating damage game and nothing education content in it. Mostly addictive child of damage game. Though, if instructed truly, game can become the medium learn pleasant. Develop of Application of Game Kuiz Edukasi 2D About Indonesian Culture Using Speech Recognition. In addition to the intended to create the new matter with the voice interaction, this application also aim to preserve the culture, train the word speelling, and take the benefit in playing learning at at the same time, specially for the children of Elementary School. Application of Game Kuiz Edukasi 2D About Indonesian Culture Using Speech Recognition is an application that hopely can help Indonesian cultural learning for primary school and train pronunciation with Indonesian content.