Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pembangunan Aplikasi Multimedia Interaktif Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Tunagrahita Dengan Metode Applied Bahavior Analysist (ABA) Berbasis Kinect (Studi Kasus SLB-C Yayasan Terate Sadang Serang)
Lufi Adhya Dafila NIM. (2016) | Skripsi | Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
Anak tunagrahita merupakan anak yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata, disamping itu mereka memiliki keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Kegiatan belajar mengajar untuk siswa tunagrahita masih terbatas pada pembelajaran dengan metode konvensional. pembelajaran satu arah oleh guru kepada murid dan terbatasnya alat peraga berdampak pada menurunnya motivasi belajar siswa, bahkan mereka menjadi bosan dan cepat melupakan materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untukAnak tunagrahita merupakan anak yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata, disamping itu mereka memiliki keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Kegiatan belajar mengajar untuk siswa tunagrahita masih terbatas pada pembelajaran dengan metode konvensional. pembelajaran satu arah oleh guru kepada murid dan terbatasnya alat peraga berdampak pada menurunnya motivasi belajar siswa, bahkan mereka menjadi bosan dan cepat melupakan materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi alat bantu ajar yang dapat memudahkan dan meningkatkan minat belajar pada siswa di SLB-C Yayasan Terate, memanfaatkan sensor kinect xbox dan mengacu pada sebuah metode terapi yaitu Applied Behavior Analysist. Aplikasi yang dibangun dimainkan menggunakan perangkat Kinect dengan mengimplementasikan pergerakan gesture, dan deteksi suara. Penggunaan kinect dalam konten yang disajikan memberikan solusi interaksi berdasarkan pendeteksian gerak pengguna, sebuah solusi untuk menggabungkan unsur kognitif dan psikomotik secara terpadu dalam melakukan instruksi. Pembangunan aplikasi dengan mengacu pada metode ABA dilakukan agar konten dan standar kebutuhan anak tunagrahita dapat terpenuhi sehingga dalam pelaksanaannya dapat lebih terarah. Pengujian untuk penilaian terhadap aplikasi dilakukan di SLB-C Yayasan Terate Sadang Serang dengan responden guru dan siswa tingkat Sekolah Dasar. Pengujian dilakukan sebanyak dua kali agar guru dapat melihat perkembangan siswa setelah menggunakan aplikasi yang telah dibangun. Hasil dari penelitian ini yaitu telah berhasil dibuat aplikasi sebagai alat bantu pembelajaran dengan mengacu pada metode ABA bagi siswa tunagrahita berbasis kinect dengan baik karena responden yaitu guru menyatakan setuju bahwa aplikasi yang telah dibangun dapat membantu guru dan memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar.
Ringkasan Alternatif
The child's mental retardation is a child who has intelligence under average, besides they have underdevelopment in adapting to the surrounding environment. Teaching and learning activities for students mental retardation is still limited to learning with conventional methods. One way of learning by teachers to students and limited props resulted in a decrease in student learning motivation, even they become bored and quickly forget about the subject matter. This research aims to build a tool that can facilitate learning and enhance the learning interest in students in SLB-C Terate Foundation, utilizing xbox kinect sensor and refers to a method of therapy that is Applied Behavior Analysist. Applications built using Kinect device played by implementing the movement of gesture, and detection of sound. The use of kinect in the content presented provide solutions based on motion detection user interaction, a solution to combine elements of cognitive and psikomotik are integrated in doing the instruction. Application development with reference to the method ABA was done so that the content and standard of mental retardation children's needs can be met so that the implementation can be more directional.Tests for assessment of applications made at SLB-C Terate Foundation Sadang Serang with the respondent teachers and primary level students. Testing is done twice so that teachers can see the development of the students after using the applications that have been built. The results of this research that is has successfully made the application as a learning tool with reference to method ABA for students with mental retardation based kinect either because the respondents i.e. teachers agree that applications that have been built can help teachers and make it easier for students in the process of teaching and learning.
Sumber