Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pembangunan Aplikasi Multimedia Studio Virtual Karawitan Sunda Berbasis Multipoint Studi SMKN 10 Bandung
Jejen Jenal Abidin NIM. (2016) | Skripsi | Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
SMK N 10 Bandung adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang dikhususkan untuk seni budaya sunda yang memiliki Program Keahlian Seni Karawitan sejak tahun 1958. Peserta didik juga diharuskan memahami cara memainkan alat-alat dan materi pengetahuan karawitan. Dimana hal-hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan praktikum pada sebuah studio yang menyediakan sarana karawitan sunda untuk menunjang pembelajaran karawitan. Proses pembelajaran karawitna di SMK N 10 Bandung, dimana guru menyampaikan materi seni karawitan dengan metode ceramah. Tetapi ada beberapa materi dalam seni karawitan yang tidak bisa diajarkan dengan metode ceramah. Keterlibatan peserta didik dalam praktik memainkan alat musik karawitan sunda, dimana jumlah peserta didik dalam satu kelas rata-rata 45 orang, menyebabkan dibuatnya kelompok dengan maksimal anggota 6 orang, sehingga dalam satu kali pertemuan 5 kelompok yang memainkan alat musik karawitan dan adanya kelompok yang tidak bisa memainkan alat musik karawitan sunda dalam satu kali pertemuan. Maka dibuatlah sebuah simulasi karawitan sunda dengan menggunakan konsep multipoint, dimana peserta didik dapat melakukan simulasi karawitan sunda secara beriringan. Kesimpulan pembangunan aplikasi multimedia studio virtual karawitan sunda dapat membantu para peserta didik dalam memahami pembelajaran materi seni karawitan dan Membantu para peserta didik memainkan simulasi alat-alat karawitan untuk peserta didik yang tidak sempat memainkan alat-alat karawitan secara nyata.
Ringkasan Alternatif
SMK N 10 Bandung is a Vocational High School which is devoted to the art of Sundanese culture that has Karawitan Art Skills Program since 1958. Students are also required to understand how to play instruments and materials musical knowledge. Where things can only be done by laboratory work in a studio that provides the means to support learning Sundanese gamelan musicians. The learning process karawitan at SMK N 10 Bandung, where teachers deliver material musical arts with the lecture method. But there is some material in musical arts cannot be taught by lecture method. The involvement of students in the practice of playing a musical instrument gamelan Sunda, where the number of students in a class average of 45 people, led to a group with a maximum of members of 6 people, so that in one meeting 5 groups play a musical instrument musicians and the group that did not can play a Sundanese gamelan musical instruments in one meeting. So they make a Sundanese musical simulation using the concept of multipoint, where learners can perform simulations of Sundanese gamelan music in tandem. Conclusion The development of multimedia applications Sundanese gamelan virtual studio can assist learners in understanding the musical arts and learning materials helping students play simulated musical instruments for students who could not play musical instruments significantly.
Sumber