untuk dipelajari karena semua perilakunya dapat dengan mudah dipertemukan dengan peristiwa nyata. Tetapi Berdasarkan dari hasil wawancara dan hasil kuesioner yang telah dilakukan menyatakan Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran matematika karena proses pembelajaran hanya terpaku pada buku, sehingga minat belajar siswa menjadi kurang. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika yaitu 71. Sedangkan hasil dari proses pembelajaran menggunakan metode ceramah menunjukan 46% siswa masih memperoleh nilai di bawah (KKM) dengan rata – rata nilai kelasnya 71. Sedangkan dilihat dari kebanyakan Siswa, mereka lebih menyukai proses belajar mengajar yang menarik dan interaktif (diskusi, penggunaan media-media, dll) karena lebih cepat memahami materi pelajaran. Pembangunan aplikasi pembelajaran interaktif pada mata pelajaran matematika ini, tidak hanya pembelajaran berbasis komputer tapi suatu perangkat yang mampu memberikan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan dengan konsep simulasi untuk siswa-siswi mengenai mata pelajaran matematika. Aplikasi ini dibangun menggunakan teknik pembangunan Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia versi Luther (Sutopo). Setelah dibuatnya pembangunan aplikasi pembelajaran interaktif pada mata pelajaran matematika, siswa diberikan soal pretest (sebelum menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif pada mata pelajaran matematika), soal posttest (setelah menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif pada mata pelajaran matematika) kuesioner dan wawancara. Menurut hasil dari pengujian tersebut, pembangunan aplikasi pembelajaran interaktif pada mata pelajaran matematika, dapat meningkatkan nilai, minat dan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Mathematics is a science that should not be difficult to learn because all behavior can be easily reconciled with the real things. However based on the results of the interviews and the results of questionnaires that have been made stating, most of the students have difficulty in understanding mathematics, because the learning process is only fixated on the book, so that the studentsÂ’ interest become less. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) of mathematics is 71. While the result of the learning process by using lecture method showed that 46% of the students still received grades below (KKM) with the average value of the class. While most of the students, they preferred interesting and interactive teaching and learning proccess (discussions, use of media, etc.) because they understand the subject more quickly.The development of interactive learning applications in mathematics is not only computer-based learning but a device that is capable of providing interactive learning and fun with simulation concepts for the students about mathematics. This application was built by using development techniques Multimedia Application Development Method of Luther version (Sutopo). After built the development of interactive learning applications on mathematics, the students was given the pretest (before using interactive learning applications on mathematics), posttest (after using interactive learning applications on mathematics) questionnaires and interviews. According to the results of these tests, the development of interactive learning applications on mathematics, it can increase the value, the students interest and students understanding in learning mathematics.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-eghapatria-33511