Sesuai standar kompetensi bidang kemampuan dasar mata pelajaran bahasa Indonesia, kompetensi dasar berbahasa adalah anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca dan menulis. Namun kemampuan membaca sekarang ini kurang diperhatikan, khususnya dari segi aspek kebahasaan yang meliputi penggunaan lafal, intonasi dan kesesuaian isi yang dibacakan. Media pendukung pembelajaran lafal bahasa Indonesia terdiri dalam beberapa bentuk seperti buku, CD interaktif, aplikasi edukasi dan website. Media pendukung tersebut cenderung kurang interaktif karena belum menyediakan sistem pengecekan kata yang diucapkan, sedangkan ketepatan pelafalan dapat dilatih dengan membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis membangun aplikasi pembelajaran sebagai sarana alternatif pembelajaran lafal bahasa Indonesia berbasis android. Tahap pembangunan perangkat lunak menggunakan model Waterfall dan tools pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Metodologi penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Design dengan jenis One Group Pretest – Posttest Design. Tahap pretest Responden mengucapkan lafal kata sebelum menerima ilmu bagaimana cara pengucapan lafal kata yang benar, lalu pada tahap posttest responden menerima ilmu cara mengucapkan lafal kata yang benar melalui rekaman yang terdapat pada aplikasi. Kemudian nilainya dihitung untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang didapat. Setelah dilakukan pengujian, terjadi peningkatan 36% pada pengucapan lafal bahasa Indonesia. Kesimpulan yang didapat adalah aplikasi ini bisa mengurangi kesalahan dalam pelafalan bahasa Indonesia dan bisa menjadi media pembelajaran alteratif yang lebih menarik untuk digunakan.

Appropriate of competency standard of basic capabilities of Indonesian subjects, the basic language competence is the child is able to listen, communicate orally, familiar with vocabulary and symbols for the preparation of reading and writing. However, the ability to read has lack of current attention. Particularly in terms of language aspects such as the pronunciation, intonation and appropriateness of content that was read. Conventional learning media used in Indonesian pronunciation consists in several forms such as books, intereactive CDs, educational applications and websites. Media conventional tends to be less interactive because not provide a spoken word checking system, while the accuracy of pronunciation can be trained to get used to pronounce the sounds of the language appropriately. Therefore, in this study the authors build a learning applications as a means of alternative learning for the pronunciation of Indonesian subjects android based. Software Development Life Cycle (SDLC) used is Waterfall model and modeling tools used are Unified Modeling Language (UML). The reseach methodology used is Pre-Experimental Design with One Group Pretest – PosttestDesign Type. Respondents are required to say the word’s pre-test before receiving the knowledge of how to pronounce the correct word, and then the post-test phase is respondents accept the knowledge of how to pronounce the correct word by recording that is contained in the application. Then the value is calculated to determine how much improvement obtained. After testing, there’s an increase of 36% on the Indonesian pronunciation. The conclusion is this applications can reduce the errors in Indonesian pronuncation and could be a more interesting alternative learning media to use.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-derrisride-35591