Dalam berkendara, keselamatan merupakan salah satu hal yang harus diutamakan dan diperhatikan oleh setiap pengguna kendaraan bermotor. Majalengka merupakan salah satu kota yang tingkat kecelakaannya cenderung meningkat setiap tahunnya. Begitu juga dengan kejahatannya yang selalu ada setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Polres Majalengka menyebutkan bahwa pada tahun 2016 terjadi sekitar 219 kejadian kecelakaan dan meningkat menjadi 358 kejadian di tahun 2017. Kejadian kecelakaan dan kejahatan tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah kurangnya informasi daerah rawan di kota Majalengka, sehingga pengguna kendaraan bermotor atau masyarakat tidak dapat menghindari daerah-daerah yang rawan. Dari permasalahan tersebut, pada peneltian ini maka dibangun sebuah aplikasi berbasis mobile android yang dapat memberikan informasi mengenai daerah-daerah yang rawan di majalengka serta sistem yang dapat menampilkan jalur-jalur yang dapat dilalui menuju tempat tujuan baik itu jalur yang aman maupun yang kurang aman. Jalur-jalur tersebut dibedakan berdasarkan warna dimana warna tersebut sebagai tanda bahwa jalur tersebut aman atau tidak untuk dilewati. Dengan menafaatkan telnologi Google Maps API yang digunakan untuk menyajikan peta digital serta menampilkan titik-titik rawan di kota Majalengka. Selain itu, teknologi geofencing yang digunakan untuk membatasi daerah rawan. Dengan adanya batas tersebut, maka masyarakat akan diberikan sebuah peringatan jika memasuki daerah rawan tersebut. Sehingga, masyarakat bisa berhati-hati jika melewati daerah yang rawan.

In driving, is one thing that must be prioritized and taken by each vehicle user. Majalengka is one of the cities where the accident rate increases every year. Likewise with the crime that is always there every year. Based on data obtained from the Majalengka Police Station, it was stated that in 2016 there were 219 accidents and increased to 358 in 2017. Accidents and crimes were caused by several factors. Among them is the lack of regional information in the city of Majalengka, users of vehicle users or the community cannot avoid vulnerable areas. From these problems, in this study, an Android-based mobile application was built to provide information about vulnerable areas in Majalengka and a system that can display the path that can be traversed to the right place. The paths are distinguished by colors called safe signs or not to be passed. By using Google Maps API technology that is used to present digital maps and display vulnerable points in the city of Majalengka. In addition, geofencing technology is used to remove vulnerable areas. With this limit, the community will provide one vehicle if the area is vulnerable. So, people can be careful if they pass through vulnerable areas.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-reninuraen-39838