Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pembangunan game edukasi petualangan objek wisata bersejarah di Indonesia berbasis desktop
Tri Nuzul Satrianto NIM. (2013) | Skripsi | Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
Keberadaan objek wisata bersejarah di Indonesia tersebar di banyak daerah. Seiring berjalannya waktu, keberadaan objek wisata tersebut menjadi tidak terpelihara dan kurang diminati. Salah satu kasus yang terjadi di Indonesia bagian timur dilaporkan oleh ketua DPD Asosiasi Industri Perjalanan Wisata (Asita) menjelaskan bahwa Wisatawan Domestik kebanyakan lebih memilih berbagai objek wisata modern, objek wisata bersejarah hanya satu dua yang diminati. Dari kasus tersebut, dampak yang ditimbulkan yaitu objek wisata bersejarah akan semakin tidak dikenal. Pengetahuan masyarakat, khususnya anak-anak mengenai objek wisata bersejarah akan semakin minim. Anak-anak seharusnya lebih mengenal budaya negara sendiri sejak dini.Game Edukasi Petualangan Objek Wisata Bersejarah Di Indonesia memberikan nuansa baru dalam bermain game. Penyajian materi dan perancangan interface disesuaikan dengan target pengguna yaitu rentang usia antara 9 Ãâ 12 tahun sehingga mudah untuk dimainkan. Tools yang digunakan untuk membangun game ini adalah Adobe Flash Professional CS6 dan game akan berjalan pada sistem operasi Windows. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun game ini yaitu Processor Intel Pentium P6200, RAM 2 GB, dan Harddisk 500 GB. Analisis pembangunan perangkat lunak ini menggunakan konsep analisis terstruktur. Alat bantu yang digunakan untuk memodelkannya yaitu Diagram Konteks dan DFD (Data Flow Diagram). Pengujian game yang telah dibangun dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengujian dengan cara blackbox dan kuesioner. Pengujian blackbox dilakukan untuk mengetahui apakah fungsionalitas game sudah berjalan dengan normal. Sedangkan pengujian dengan cara kuesioner dilakukan terhadap 30 responden berdasarkan target penggunanya. Hasil yang diperoleh dari pengujian yaitu game berjalan dengan normal, dan dengan adanya game edukasi petualangan objek wisata bersejarah di Indonesia, pengetahuan pengguna terhadap objek wisata bersejarah menjadi bertambah.
Ringkasan Alternatif
The presence of historical attractions in Indonesia spread in many areas. Over time, the existence of the attractions to be poorly maintained and less desirable. One case occurred in eastern Indonesia was reported by the chairman of DPD Travel Industry Association (Asita) explains that most of the domestic traveler prefers a variety of modern attractions, historical attractions only one or two of interest. Of these cases, the impact of the historical attractions will be even less known. Knowledge of the community, especially children about the historical attractions will be minimal. Children should know more about the culture of the country itself early on.The Educational Game ÃâThe Adventure in Indonesian Historical AttractionsÃâ give new nuances in playing the game.Presentation materials and design of the user interface that is tailored to the target age range between 9-12 years so it's easy to play. Tools used to build this game is Adobe Flash Professional CS6 and the game will run on Windows operating systems. Specifications of the hardware used to build this game is Intel Pentium P6200 Processor, 2 GB RAM and 500 GB hard drive. The analysis of this software development is structured analysis. Tools to representate it are the Context Diagram and DFD (Data Flow Diagram). Tests that have been constructed game done in 2 ways, namely by way of blackbox testing and questionnaires. Blackbox testing done to see if the game functionality is running normally. While testing by way of questionnaires conducted with 30 respondents by the target users. The results obtained from testing the game runs normally, and the presence of The Adventure in Indonesian Historical Attractions, the user's knowledge of the historical attractions are increased.