Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pemberdayaan Eks Pengguna Napza Di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Provinsi Jawa Barat
Fadjar Maulana NIM. (2016) | Skripsi | Ilmu Pemerintahan
Bagikan
Ringkasan
Globalisasi merupakan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia. Tetapi apabila disikapi dengan negatif akan menimbulkan hal-hal buruk misalnya pedagangan manusia, perdagangan senjata api ilegal dan perdagangan Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lain. Indonesia khususnya Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang terkena dampak globalisasi negative terutama Peredaran Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lain sehingga menimbulkan korban penyalgunaan Narkotika, korban tersebut sebagain besar merupakan remaja di usia produktif yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah khususnya Provinsi Jawa Barat. Atas dasar tersebut maka Provinsi Jawa Barat membuat lembaga atau balai khusus untuk rehabilitasi sosial eks pengguna NAPZA yang bertujuan melakukan pemberdayaan eks pengguna NAPZA agar bisa kembali bersosialisasi dengan masyarakat umum. Pemasalahan yang dihadapi dalam pemberdayaan eks pengguna NAPZA yaitu masih kurangnya tenaga pengajar untuk eks pengguna NAPZA dan lingkungan eks pengguna yang menganggap krimial. Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah teori pemberdayaan menurut Edi Suharto terdiri dari 5 aspek yaitu: Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyokongan dan Pemeliharaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukan pemberdayaan pemberdayaan eks pengguna NAPZA yang dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra bahwa pemberdayaan dengan bimbingan sosial, fisik dan ketarampilan sudah dilakukan akan tetapi tenaga pembimbing masih sangat minim untuk membimbing eks pengguna NAPZA di balai rehabilitasi tersebut.
Ringkasan Alternatif
Globalization is a process of deployment of new elements in the form of information, ideas, lifestyle and technology worldwide. But when addressed by the negative will lead to bad things for example traffickers, illegal firearms trafficking and trafficking of narcotics, psychotropic, and other addictive substances. Indonesia, particularly West Java province is one of the areas affected by the negative impact of globalization especially Circulation of Narcotics, Psychotropic, and other addictive substances causing casualties penyalgunaan Narcotics, the majority of the victims are young people in productive age is increasing every year. This raises particular concern for the government of West Java Province. On the basis of the province of West Java making institutions or specialized centers for the social rehabilitation of former drug users that aims to empower former drug users in order to re-socialize with the general public. Pemasalaha in the face in the empowerment of former drug users is still a lack of teaching staff for former drug users and ex-users who consider environmental krimial. The theories used to support this research is the theory of empowerment by Edi Suharto consists of five aspects: Pemungkinan, strengthening, protection, smiles and Maintenance. The method used is descriptive method with qualitative approach. Data collection techniques used in this research is through library research and field study observation, interviews and documentation. Mechanical determination informants used by researchers is using purposive technique. The results showed empowerment impowerment former drug users conducted at the Center for Social Rehabilitation Pamardi Son that empowerment with social guidance, physical and ketarampilan been done but still very minimal supervising personnel to guide former drug users in the rehabilitation centers.