Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pembingkaian Berita Penggenangan Waduk Jati Gede Sumedang (Analisis Framing Zhongdang Pan Dan Gerald M. Kosicki Mengenai Berita Penggenangan Waduk Jati Gede Sumedang Pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar Edisi 3 September 2015)
Nurfitriana NIM. (2016) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan serta redaksi surat kabar ketika menyeleksi isu dan menulis berita, menentukan fakta-fakta yang diambil, bagian mana yang akan ditonjolkan terhadap pemberitaan Ganti Rugi Waduk Jatigede Sumedang di Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar. Untuk mengetahuinya, peneliti menggunakan empat struktur besar, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metodologi kualitatif dengan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Model ini digunakan untuk mengetahui bagaimana wartawan menyusun peristiwa kedalam bentuk umum berita, cara mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, sehingga terlihat bagaimana wartawan menekankan makna atas peristiwa yang terjadi. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara, studi pustaka dan internet searching. Hasil penelitian menunjukan bahwa Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar membingkai berita Ganti Rugi Waduk Jatigede sebagai berikut : Dari unsur Sintaksis, Harian Umum Pikiran Rakyat menyatakan ganti rugi sampai dengan 220 hari atau sekitar 10 bulan, sedangkan dalam Harian Pagi Tribun Jabar menyatakan prioritaskan ganti rugi. Dari unsur Skrip, Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar menonjolkan 5W+1H dengan pola piramida terbaliknya, namun pada lead di kedua media tidak terlalu detail menjelaskan unsur 5W+1H. Dari unsur Tematik, Harian Umum Pikiran Rakyat lebih menonjolkan kepada pemerintah, sedangkan Harian Pagi Tribun Jabar mengedepankan terlebih dahulu kepada pandangan masyarakat. Dari unsur Retoris, di Harian Umum Pikiran Rakyat lebih memaparkan kegiatan pemerintah, sedangkan Harian Pagi Tribun Jabar menggambarkan potret warga yang mengeluh. Simpulan dari pembingkaian kedua media tersebut terlihat jelas bagaimana masalah Ganti Rugi Waduk Jatigede dibingkai dengan sudut pandang yang berbeda, terlihat perbedaan yang menonjol dalam menjelaskan tentang permasalahan ganti rugi waduk Jatigede dalam pemberitaan di Harian Pagi Tribun Jabar lebih menjelaskan potret warga, sedangkan pemberitaan di Harian Umum Pikiran Rakyat lebih memaparkan kinerja pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ganti rugi waduk Jatigede ini. Saran dari penelitian ini adalah Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar dapat terus menjaga keseimbangan berita dari peristiwa yang diangkat.
Ringkasan Alternatif
This research aims to find out how journalists and editors of newspaper perspective when selecting issue and writing the news, determine the facts are taken, and which part will be highlighted on the Jatigede Reservoir indemnity Sumedang news on the Tribun Jabar daily morning and Pikiran Rakyat Daily News. To find out, researcher used four big structures. Syntax, script, thematic, and rhetoric. This research used the qualitative methodology approach with Zhongdang Pan and Gerald M Kosicki framing analysis model. This model used to figure out how the journalist constructing event into the news, the way that used to narrate the event, used sentence, so it looks how the journalist emphasize the significance of the event that occurred. The data collecting technique for this research was used documentation,interviews, literature studies and internet searching. The result of this research shows that Pikiran Rakyat Daily News and Tribun Jabar Daily Morning framing the Jatigede Reservoir indemnity news as: From the syntax structure, Pikiran Rakyat Daily News reveal that the indemnity up to 220 days or about ten months. Whereas the Tribun Jabar Daily Morning mention to prioritize the indemnity. From the script structure, Pikiran Rakyat Daily News and Tribun Jabar Daily Morning accentuate 5W+1H element with their inverted pyramid scheme, but they didnÃât explained too much detail on their lead. For the thematic structure, Pikiran Rakyat Daily News was more exposing from the governmentÃâs views, whereas the Tribun Jabar Daily Morning was more exposing from the public views. For rhetoric structure, Pikiran Rakyat Daily News more exposing government activity, whereas the Tribun Jabar Daily Morning was describe the public complain. Suggestions of researcher, the Pikiran Rakyat Daily News and Tribun Jabar daily Morning can maintain the balance of the news from the events that occured