Tempurung kelapa dan tongkol jagung merupakan salah satu limbah pangan di Indonesia dengan jumlah yang melimpah dan belum termanfaatkan secara maksimal, maka dari itu perlu dikembangkannya teknologi yang mampu mengubah limbah biomassa tersebut agar dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. Salah satu teknologi yang cocok untuk mengkonversi biomassa khususnya tempurung kelapa dan tongkol jagung adalah dengan Reaktor Pirolisis. Reaktor Pirolisis ini adalah alat pengurai senyawa-senyawa organik yang dilakukan dengan proses pemanasan dengan suhu tinggi tanpa berhubungan langsung dengan udara luar. Biomassa memiliki kandungan senyawa selulosa, hemiselulosa, dan lignin dimana dengan proses pirolisis dan kondensasi akan menghasilkan asap cair. Sumber panas reaktor pirolisis berasal dari kompor berbahan bakar LPG (Liquified Petroelium Gas). Setelah pengujian dilakukan pada reaktor pirolisis selama 2 jam dengan bahan baku tempurung kelapa nilai kalor bahan bakar yang diterima reaktor sebesar 3,665 kJ/s, asap cair yang dihasilkan 8,667 % atau 325 ml dengan kinerja alat 0,0515 ml/kcal dan intensitas energi 0.0225 kWh/ml. Pada pirolisis dengan bahan baku tongkol jagung didapatkan nilai kalor bahan bakar sebesar 4,614 kJ/s, asap cair yang dihasilkan 4,6 % atau 180 ml dengan kinerja alat 0,0227 ml/kcal dan intensitas energi 0.0512 kWh/ml. Kata Kunci : asap cair, biomassa, tempurung kelapa, tongkol jagung, pirolisis, reaktor, reaktor pirolisis.

Coconut shells and corn cobs are one of the food waste in Indonesia with an abundant and untapped amount, so it is necessary to develop technology that is capable of converting biomass waste so that it can be utilized and has economic value. One technology that is suitable for converting biomass, especially coconut shells and corn cobs is by Pyrolysis Reactors. This Pyrolysis Reactor is an organic compound decomposition device which is carried out by heating process with high temperature without having direct contact with outside air. Biomass contains cellulose, hemicellulose, and lignin compounds where the pyrolysis and condensation process will produce liquid smoke. The heat source of the pyrolysis reactor was from a LPG (Liquified Petroelium Gas) stove. After testing carried out on the pyrolysis reactor for 2 hours with coconut shell raw material the fuel heat value received by the reactor was 3,665 kJ / s, the resulting liquid smoke was 8,667% or 325 ml with a tool performance of 0,0515 ml / kcal and energy intensity 0.0225 kWh / ml. In pyrolysis with corn cobs raw material obtained by the fuel heating value of 4.614 kJ / s, liquid smoke produced 4.6% or 180 ml with a device performance of 0.0227 ml / kcal and energy intensity of 0.0512 kWh / ml. Keywords: liquid smoke, biomass, coconut shell, corn cobs, pyrolysis, reactor, pyrolysis reactor.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-indahratun-10403