Energi listrik adalah energi primer bagi manusia. Terlihat bahwa sebagian besar kehidupan manusia menggunakan energi listrik baik dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Masyarakat Indonesia mayoritas masih memilih bahan bakar fosil yang tidak dapat di perbaharui untuk pembangkit, sehingga penulis mencari solusi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang berlebih untuk pembangkitan energi listrik. PLTMH merupakan pembangkit listrik berskala kecil yaitu dengan keluaran kurang dari 90 kW dan biasanya di pasang pada sungai dan aliran irigasi. Pemilihan turbin tipe Crossflow poros horizontal 12 sudu berubah ini karena pada pemanfaatan energi air dilakukan secara dua tahap, yaitu pertama energi berasal dari tumbukan air pada saat sudu-sudu air mulai masuk dan menghantam runner sehingga memindahkan energi kinetiknya ke turbin, dan yang kedua pancaran air melewati runner dan terdapat daya dorong ke bagian sudu yang lain sebelum air meninggalkan runner. Metode Penelitian yang dilakukan adalah menguji turbin air tipe crossflow poros horizontal 12 sudu dengan mengubah tinggi terpaan air yaitu diubah sebanyak 4 kali (0,05 m, 0,10 m, 0,15 m, 0,20 m) dan mengubah sudut sudu turbin air sebanyak 3 kali (30⁰, 37,5⁰, 45⁰). Setelah mendapatkan tinggi terpaan air dan sudut sudu yang optimal maka turbin air dihubungkan ke generator untuk membangkitkan listrik. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pada tinggi terpaan 0,15 m dan sudut sudu 30˚ merupakan keadaan ideal turbin air membangkitkan energi listrik yaitu diidapatkan putaran poros turbin tanpa generator sebesar 24 rpm, daya input 154,3 Watt, daya output 29,003 Watt, Effisiensi 18,80%. Turbin air dihubungkan dengan generator dengan putaran generator sebesar 400 rpm, tegangan generator 105 V, arus listrik 0,038 A. Kata kunci: PLTMH, Turbin air poros horizontal 12 sudut sudu berubah.

Electric energy is primary energy for humans. It is seen that most of human life uses electrical energy both consciously and unconsciously. The majority of Indonesians still choose non-renewable fossil fuels for power generation, so the authors are looking for solutions to reduce the consumption of excess fossil fuels for electricity generation. PLTMH is a small-scale power plant with an output of less than 90 kW and is usually installed in rivers and irrigation streams. The choice of the 12-blade Crossflow horizontal shaft turbine is changed because the water energy utilization is carried out in two stages, namely the first energy comes from the water collision when the water blades begin to enter and hit the runner so that it moves the kinetic energy to the turbine, and the second is the water stream past the runner and there is a thrust to the other blade before the water leaves the runner. The method of this research was to test the crossflow of a horizontal shaft 12 blades of water turbine by changing the water exposure height, which was changed 4 times (0.05 m, 0.10 m, 0.15 m, 0.20 m) and changing the angle of the turbine blade water 3 times (30⁰, 37.5⁰, 45⁰). After getting the optimum water exposure and blade angle, the water turbine is connected to a generator to generate electricity. The results of this study found that at the height of 0.15 m exposure and blade angle 30⁰ is an ideal state of water turbines generate electrical energy that is obtained turbine shaft rotation without a generator of 24 rpm, input power 154.3 Watts, output power 29,003 Watts, Efficiency 18.80%. The water turbine is connected to a generator with a generator rotation of 400 rpm, a generator voltage of 105 V, an electric current of 0.038 A. Keywords: MHP, horizontal shaft water turbine 12 blade angle change.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-avitegasap-9629