Pembuatan turbin angin horizontal sebagai penggerak pompa pada pengangkutan air sudah lama digunakan, namun penggunaannya pada produksi garam dengan menggunakan airfoil standar NACA dan terbuat dari bahan fiberglas adalah hal baru diterapkan. Khususnya di Indonesia dengan garis pantai yang sangat panjang, maka upaya dalam mengoptimalkan produksi garam dalam negeri dengan sumber energi yang tersedia harus ditingkatkan. Dengan kecepatanangin rata-rata di pantai sebesar 5m/s, maka pengujian dilakukan dengan kecepatan angin dari yang paling rendah 1m/s dan yang paling tinggi 6m/s. Hasil pengujian menunjukkan putaran turbin mampu mencapai kecepatan 59rpm pada kecepatan angin 5m/s. Kata kunci: turbin, sumbu horizontal, pompa piston, air laut, garam.

Manufacturing a horizontal wind turbine as the driving force in the transport of water pumps have been used, but its use in the production of salt by using standard NACA airfoil and made of Fiberglas material is applied to a new case. Particularly in Indonesia with a very long coastline, the efforts to optimize the domestic salt production with available energy sources should be increased. With average wind speed on the beach as big as 5m/s, the tests were done from the lowest velocity of 1m/s and the highest of 6m/s. The test result shows the rotation of the turbine capable of reaching speeds of 59rpm in wind speed 5m/s. Keywords: turbine, horizontal, piston pump, salt.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-luthfirizk-6198