Pada tugas akhir ini lidah buaya dikeringkan untuk dijadikan tepung dengan metoda freeze drying. Laju pengeringan sangat ditentukan oleh tekanan, dengan tekanan yang semakin rendah maka laju pengeringan akan semakin tinggi. Pengeringan jus lidah buaya dilakukan selama 3 hari. Filler yang digunakan yaitu dekstrin, gum arab dan CMC, dari tiap jenis filler dilakukan variasi konsentrasi filler yang digunakan sebesar 1%, 2%, 3%, dan 4%. Produk serbuk lidah buaya hasil pengeringan yang dilakukan mempunyai kadar air sekitar 5%, mempunyai pH pada kisaran 4,95-5,64 dan larut dalam air. Viskositas serbuk lidah buaya yang dihasilkan dari penelitian stabil dengan range 1,02-1,08. Rendemen yang dihasilkan tergantung dari konsentrasi filler yang ditambahkan, rendemen yang dihasilkan berkisar 2,27%-5,04%. Serbuk lidah buaya yang dihasilkan mempunyai kandungan glukosa sebesar 144 ppm-416 ppm dan kandungan protein sebesar 1,24%-1,9%.

Pada tugas akhir ini lidah buaya dikeringkan untuk dijadikan tepung dengan metoda freeze drying. Laju pengeringan sangat ditentukan oleh tekanan, dengan tekanan yang semakin rendah maka laju pengeringan akan semakin tinggi. Pengeringan jus lidah buaya dilakukan selama 3 hari. Filler yang digunakan yaitu dekstrin, gum arab dan CMC, dari tiap jenis filler dilakukan variasi konsentrasi filler yang digunakan sebesar 1%, 2%, 3%, dan 4%. Produk serbuk lidah buaya hasil pengeringan yang dilakukan mempunyai kadar air sekitar 5%, mempunyai pH pada kisaran 4,95-5,64 dan larut dalam air. Viskositas serbuk lidah buaya yang dihasilkan dari penelitian stabil dengan range 1,02-1,08. Rendemen yang dihasilkan tergantung dari konsentrasi filler yang ditambahkan, rendemen yang dihasilkan berkisar 2,27%-5,04%. Serbuk lidah buaya yang dihasilkan mempunyai kandungan glukosa sebesar 144 ppm-416 ppm dan kandungan protein sebesar 1,24%-1,9%.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-s1-2004-fajarluqma-435