Kotak pemanas makanan (heater box) yang digunakan didesain dengan memanfaatkan aliran gas panas dari gas buang keluaran kendaraan bermotor. Australia New Zeeland Food Authority (ANZFA) menyatakan temperatur makanan yang baik untuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan pembentukan racun yaitu pada kondisi temperatur 60℃ atau lebih panas yaitu 60℃-70℃. Untuk mempertahankan pada rentang temperatur 60-70℃ pada kotak pemanas tersebut diperlukan alat yang berfungsi untuk pengaturan aliran gas buang kendaraan. Secara keseluruhan prinsip kerja alat ini dibagi menjadi tiga blok sistem, yaitu masukan, unit proses dan keluaran. Masukan terdiri dari sensor temperatur termokopel tipe k yang akan membaca temperatur ruang heater box, Unit proses terdiri dari mikrokontroller arduino mega 2650, dan keluaran terdiri atas aktuator katup elektronik (electronic valve) yaitu motor dc 12 V yang dilengkapi dengan gearbox sebagai penggerak katup dengan tipe ball valve. Sensor akan membaca temperatur lalu mengirim sinyal ke mikrocontroller. Mikrokontroller akan memproses dan selanjutnya akan melakukan pengendalian pada katup elektronika. Hasil dari pengujian penerapan sistem kontrol temperatur pada heater box menunjukkan respon sistem kontrol temperatur yang dapat berfungsi dengan baik dengan konsumsi daya dalam 1 jam sebesar 0,010049821 Wh . Temperatur ruang dalam heater box dapat terjaga pada rentang temperatur 60℃-70℃ menggunakan mekanisme on-off pada 62℃-66℃ didapatkan respon waktu naik dari 30℃-66℃ (rise time) sebesar 29 menit 25 detik dengan pengaturan sistem on pada batas bawah 62℃ didapatkan nilai temperatur minimum sebesar 61℃ atau dalam persentasi Overshoot Minimum sebesar 1.61 % dan sistem off pada batas atas 66℃ didapatkan nilai temperatur maksimum sebesar 68℃ atau dalam persentasi Overshoot Maximum sebesar 4.45 %. Kata kunci: Heater Box, Set-Point, On-Off,rise time, Overshoot Minimum, Overshoot Maximum, Arduino Mega 2560, Gearbox, Ball Valve, Katup Elektronika, Termokopel, Motor DC, Mikrokontroler.

The heater box that used is designed by utilizing the flow of hot gas from the vehicle exhaust gas. Based on Australia New Zeeland Food Authority (ANZFA) states that the hot of food temperature to inhibit bacterial growth and toxic formation which is at conditions of temperature 60℃ or hotter. To maintain a temperature between 60-70℃ on the heating box is required tools that serves to regulate the flow of vehicle exhaust gas. Overall the working principle of this tool is divided into three system blocks, which is input, processing unit and output. The input consists of a k type thermocouple temperature sensor which will read the room temperature of the heater box, the process unit consists of an arduino mega 2650 microcontroller, and the output consists of an electronic valve actuator that is a 12 V dc motor equipped with a gearbox as a valve driver with ball valve type. The sensor will read the temperature then send the signal to the microcontroller. Microcontroller will process and then control the electronics valve. The result of testing the application of the system temperature control in the heater box shows the response temperature control system that can function well with the power consumption in 1 hour of 0.010049821 Wh. Room temperature in the heater box can be maintained in the range of 60℃-70℃ by using the on-off mechanism at 62℃-66℃ and obtained response of rise time from 30℃-66℃ is 29 minutes 25 seconds with settings system on the lower limit of 62℃ obtained a minimum temperature value of 61℃ or in the Minimum Overshoot percentage of 1.61% and the system off at the upper limit of 66℃ obtained a maximum temperature value of 68℃ or in the Overshoot Maximum percentage of 4.45%. Keywords: Heater Box, Set-Point, On-Off,Rise Time, Overshoot Minimum, Overshoot Maximum, Arduino Mega 2560, Gearbox, Ball Valve, Electronic Valve, Thermocouple, DCMotor, Microcontroller.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-satriobudi-7573